Muaro Jambi, Oerban.com – Sektor Pertanian adalah sektor penyangga stabilitas Negara yang tidak boleh berhenti walaupun di tengah kondisi covid19, sebuah virus yang mengubah sendi-sendi kehidupan manusia dalam waktu singkat, mengurangi keluar rumah/ berdiam rumah, mengurangi pertemuan kelompok, tidak berjabat tangan dan yang paling penting adalah menerapkan pola hidup sehat.
Pandemi covid-19 ini memberikan dampak langsung terhadap proses peningkatan sumberdaya manusia Indonesia, baik pendidikan dan pelatihan khusus peningkatan SDM pertanian melalui pelatihan dampaknya terjadi pada proses pelaksanaan pelatihan. Adanya larangan untuk berkumpul dalam jumlah yang banyak, dan himbauan untuk melakukan sosial distancing dan physical distancing dalam rangka mencegah penyebaran virus corona, menyebabkan saat ini pelatihan pertanian tidak dapat dilaksanakan secara optimal.
Untuk itu ditengah pandemi ini, diharapkan muncul terobosan-terobosan baru, dimana sekaligus menjadi lompatan perubahan besar pada setiap aktifitas pelatihan pertanian. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam arahannya mengatakan bahwa pelatihan harus tetap jalan, tetapi dengan memanfaatkan online system dan elearning, serta memaksimalkan fungsi Agriculture War Room (AWR) Kementan.
Sesuai dengan arahan dari Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi pada setiap kesempatan menyampaikan bahwa semua Unsur dibawah BPSDMP agar tetap mematuhi himbauan tidak mengumpulkan banyak massa dalam situasi Pandemi Covid-19. “Laksanakan kegiatan dengan jarak jauh seperti e-learning di pelatihan,” ujar Dedi.
Kepala Puslatan Bustanul Arifin Cahya menegaskan, Bertani on Cloud menjadi bagian penting pengembangan metode pelatihan ke depan.
“Bertani on the cloud (BOC) digelar sebagai langkah strategis peningkatan pengetahuan ketrampilan dan sikap dengan sasaran yang sangat bervariasi mulai kaum millenial, penyuluh, dosen, widyaiswara sampai ibu -ibu rumah tangga,” ungkapnya.
Puslatan bekerjasama sama dengan Bapeltan Jambi menggelar Bertani on Cloud (BOC) volume 89 kamis (25/03) mengusung Pembuatan Sabun Natural Kopi Skala Rumah Tangga Balai Besar Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi, selaku UPT Kementerian Pertanian mengusung tema tersebut
Selain sebagai minuman yang mempunyai cita rasa yan nikmat, kopi juga antioksidan tinggi bagi kulit dan juga bisa digunakan sebagai scrub untuk menghilangkan sel kulit mati sehingga kulit bisa menjadi lebih halus secara alami. Bubuk kopi juga ternyata memiliki nilai guna lebih dan dapat dimanfaatkan sebagai sabun.
Pemateri pada Bertani on Cloud (BOC) kali ini adalah Widyaiswara Bapeltan Jambi Masnun dan Puji Lestari, pada materi ini para narasumber menjelaskan apa itu sabun, faktor-faktor yang penting pada pembuatan sabun dan tentu praktek bagaimana membuat sabun kopi para peserta sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Peserta dapat mendownload modul pelatihan ini via jejaring e-learning puslatan.
Akses untuk elearning ini di jejaring http://elearningpuslatan.com/ dan komunikasi online via aplikasi zoom.
Bertani on cloud ini sama halnya dengan kegiatan pelatihan offline di Balai. Peserta berhak mendapatkan sertifikat pelatihan, namun dengan berbagai syarat dan ketentuan yang telah ditentukan pada setiap diklat yang diikuti.
Puslatan secara terjadwal melakukan Bertani on cloud ini dilakukan seminggu 2 kali setiap selasa dan kamis yang mana pelatihan ini dapat dijangkau oleh seluruh kelompok masyarakat dan tentunya dengan materi pelatihan yang menarik.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Balai, Zahron Helmy, menyampaikan terimakasih dan salam hormat kepada Menteri Pertanian, Kepala Badan dan Kapuslatan yang telah memberi kepercayaan dan arahan dalam penyelenggaraan sehingga pelaksanaan Bertani on Cloud berjalan dengan lancar dan berharap peserta pelatihan ini dapat menerapkan hasil pelatihan ini dilapangan.
Penulis : Puji Lestari