email : [email protected]

26.7 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

BETERNAK KAMBING DI TENGAH PEMUKIMAN, TIDAK BAU! : P4S NACARA FARM PUNYA ILMUNYA

Populer

Sigli-Pidie, Oerban.com – Biasanya beternak kambing jauh dari pemukiman karena bau kotoran dan kencingnya yang menyengat. Namun hal itu tidak berlaku bagi Muhammad Jakfar pemilik ternak kambing sekaligus sebagai Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya atau yang lebih dikenal dengan nama P4S Nacara Farm. 27/07/2019.

Jakfar sebagaimana masyarakat sering menyebutnya telah memulai usaha ternak kambing sejak 2017. Awalnya hanya bermodalkan empat ekor kambing atas bantuan salah satu NGO. Namun kini berkat ketekunan dan kegigihannya jumlah kambing yang dipeliharanya menjadi 82 ekor, dan baru saja pagi tadi bertambah lagi dua ekor setelah salah satu indukannya melahirkan. Jumlah sebanyak itu tentunya menghasilkan kotoran yang tidak sedikit, dan biasanya kotoran kambing termasuk juga kencingnya akan berbau busuk.

Kambing Boerka milik Muhammad Jakfar P4S Nacara Farm Kabupaten Pidie – Aceh, 27/07/2019 [sumber photo : oerban]

Tapi tidak untuk ternak kambing Jakfar, saat tim oerban berada dikandang kambing milik Jakfar, bau kotoran kambing dan kencingnya tidak terlalu menyengat. Inilah yang menjadi daya tarik serta kelebihan teknologi yang dimiliki oleh Jakfar beserta timnya. Yakni berusaha agar bau kotoran dan kencing kambing tidak terlalu menyengat.

Saat berbincang dengan sarjana peternakan ini, Jakfar bercerita rahasia kenapa kotoran kambingnya tidak terlalu bau.

“Itu semua karena teknologi pengolahan pakan yang kami lakukan, yakni dengan melakukan fermentasi pakan serta dengan komposisi yang tepat, maka kotoran yang dikeluarkan oleh kambing tidak menjadi bau”, ungkapnya.

Teknologi pengolahan pakan yang dibuat oleh Jakfar beserta anggota P4S nya sudah mempunyai standar, perbandingan komposisi bahan, besar ukuran cacahan, serta kandungan proteinnya. Belakangan ini sedang dilakukan uji labor di balitnak sungai putih – Medan.

Tidak hanya itu saja, bahkan kini Jakfar telah menemukan komposisi pakan untuk empat jenis kambing, yakni komposisi pakan untuk penggemukan kambing, pakan untuk kambing menyusui, pakan untuk kambing baru disapih, serta pakan untuk kambing yang bunting.

Baca juga  Bapeltan Jambi Dorong Peningkatan Kapasitas Untuk Penyuluh Dan Petani di Kabupaten Bireuen

“Kita sudah berhasil membuat komposisi pakan untuk empat jenis komposisi, baik untuk kambing pengemukan, kambing bunting, kambing menyusui serta kambing yang baru disapih. Semuanya itu didapat dari ilmu dilapangan”, sambung Evi yang merupakan istri Jakfar.

Usia penggemukan kambing di P4S Nacara Farm milik Jakfar dan anggotanya ini hanya butuh waktu tiga bulan. Sementara dikebanyakan usaha kambing, waktu penggemukan berkisar antara 6 sampai 8 bulan dengan hasil yang sangat memuaskan.

P4S Nacara Farm sendiri kini tengah melakukan berbagai pengembangan, disamping usaha ternak kambing juga mengolah pupuk bokashi. Kedepan Jakfar dan anggota P4S nya akan mengembangkan produk susu kambing, memperbanyak jumlah kambing dengan semangat “menjadikan P4S Nacara Farm sebagai Pusat Pengembangan Kambing Boorka di Aceh”. (TIM)

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru