Islamabad, Oerban.com – Jumlah korban tewas akibat serangan bom bunuh diri mematikan yang menargetkan sebuah masjid di dalam markas polisi Peshawar di barat laut Pakistan telah meningkat menjadi 89 orang, menurut laporan para pejabat pada Selasa (31/1/2023).
“Setidaknya 89 orang tewas,” kata Ayaz Khan, juru bicara kepolisian setempat, kepada Deutsche Presse-Agentur (dpa).
Sekitar 221 orang terluka dalam serangan bom bunuh diri hari Senin di sebuah masjid yang penuh sesak yang terletak di dalam zona keamanan tinggi di sebelah markas polisi.
Setidaknya 10 dari yang terluka berada dalam kondisi kritis, kata seorang juru bicara rumah sakit.
Dalam semalam, setidaknya 10 mayat ditemukan dari puing-puing dinding dan atap masjid yang runtuh.
“Mayoritas korban, termasuk staf administrasi, berasal dari polisi,” kata Khan.
Serangan itu adalah salah satu yang paling mematikan di negara itu selama bertahun-tahun dan terjadi saat shalat Ashar.
Penyelidikan telah diluncurkan tentang bagaimana infrastruktur keamanan berlapis di situs itu dilanggar.
“Itu tidak kurang dari serangan terhadap Pakistan,” kata Perdana Menteri Shehbaz Sharif.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Peshawar, yang terletak di dekat perbatasan dengan Afghanistan, di tengah gelombang kekerasan dan situasi keamanan yang memburuk di Pakistan.
Baik Taliban Pakistan dan kelompok teroris Daesh telah menargetkan jemaah di masjid di masa lalu.
Kekerasan meningkat setelah berbulan-bulan pembicaraan damai antara Islamabad dan gerilyawan Taliban yang bersembunyi di Afghanistan gagal pada November.
Bulan lalu, sebuah bom mobil menewaskan seorang petugas polisi di Islamabad.
Sumber: Daily Sabah