Muaro Jambi, Oerban.com – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP) bersama Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi kembali memperkuat sinergi dalam meningkatkan kompetensi petani sawit melalui Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Angkatan XII dan XIII yang berlangsung pada 11–15 Agustus 2025. Sebanyak 45 peserta dari Kabupaten Tebo dan 30 peserta dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengikuti pelatihan ini dengan semangat tinggi.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Kementerian Pertanian RI, Dr. Inneke Kusumawaty, S.TP., M.P., yang menegaskan bahwa hilirisasi perkebunan kelapa sawit tengah digalakkan, bukan hanya dari sisi budidaya, tetapi juga peningkatan mutu dan nilai tambah produk.
“Momen pelatihan ini adalah kesempatan bagi peserta untuk melakukan perubahan dalam meningkatkan produksi, produktivitas, dan kualitas sawit unggul. Peremajaan sawit menjadi peluang besar bagi petani, khususnya di Kabupaten Tebo untuk menyiapkan nursery bibit berkualitas. Kami bersama BPDP tidak hanya mengadakan pelatihan, tetapi juga menyediakan beasiswa untuk keluarga petani,” ujarnya.
Dr. Inneke juga menekankan pentingnya penerapan Standar ISPO serta prinsip perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. Menurutnya, selain fokus pada sawit, petani juga dapat memanfaatkan sistem tumpang sari dengan tanaman pangan untuk mendukung program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Kepala Bapeltan Jambi, Sugeng Mulyono, S.TP., M.P., menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan mitra kerja.
“Jambi memiliki potensi sawit yang sangat tinggi dengan harga terbaik di Indonesia. Petani kita bersemangat, dan kita dorong untuk memanfaatkan waktu pelatihan yang 80 persen berbasis praktik lapangan ini. Kami ingin melihat produktivitas petani Tebo dan Tanjab Barat meningkat setelah pelatihan,” katanya.
Dari sisi daerah, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tebo, Errafiq Ervianli, S.P., menilai pelatihan ini sejalan dengan program replanting yang sedang gencar dilakukan.
“Kabupaten Tebo memiliki sembilan pabrik kelapa sawit yang bahan bakunya dihasilkan dari kebun sendiri. Kami siap mendukung petani dengan penyediaan bibit unggul untuk meningkatkan produktivitas,” ujarnya.
Kolaborasi BPDP dan Bapeltan Jambi ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan lembaga terkait dalam mendukung perkebunan kelapa sawit yang produktif, berkelanjutan, dan berdaya saing global. Harapannya, peserta tidak hanya menguasai teknik budidaya terbaik, tetapi juga mampu mengimplementasikan pengetahuan ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta menjaga kelestarian lingkungan.
Editor: Ainun Afifah
