Medan, Oerban.com – Wabah Covid 19 yang sudah memasuki bulan ketiga di Indonesia sejak ditemukan kasus awal Maret, berdampak luas bagi berbagai sektor di Tanah Air. Sektor perdagangan, transportasi, pariwisata, tak terkecuali sektor pertanian ikut terdampak penyebaran virus ini. (12/05/2020)
Pada masa pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan berakhir, penting bagi pemerintah menjaga konsumsi masyarakat sekaligus keberlangsungan produksi pertanian. Sebagai langkah penyelamatan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan giji rumah tangga adalah dengan mengembangkan Aquaponik 3M.
Mentan Syahrul Yasin Limpo yakin sektor pertanian merupakan bidang usaha yang sangat prospektif. “Sekarang saatnya yang muda yang menguasai teknologi yang jadi penggerak sektor pertanian, didukung teknologi modern maka dunia dalam genggaman kalian. Saya makin percaya anak muda yang terjun di bidang pertanian punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik,” ucap SYL.
Dukung arahan Mentan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dorong Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan kembangkan pertanian sistem aquaponik dengan konsep 3M, yaitu Mudah, Murah dan Menguntungkan sebagai tambahan pendapatan rumahtangga di tengah masa pandemi COVID-19.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, seluruh kegiatan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan akan mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial.
“Kita perlu mendorong para petani milenial untuk memajukan pertanian Indonesia secara modern,” ujar Dedi Nursyamsi.
Segera Polbangtan Medan mengajak mahasiswanya untuk mengembangkan sistem aquaponik 3M ini di rumahnya masing-masing selama masa Learning From Home (LFH). Praktek Aquaponik 3M ini juga menjadi salah satu strategi Polbangtan Medan agar capaian pembelajaran dengan perkuliahan online dapat tercapai dengan baik, dosen dan mahasiswa sama-sama melakukan praktek meski di lahan yang berbeda.
Aquaponik 3M dibuat dengan bahan yang murah dan mudah didapat, hanya dengan ember 80 L, cup bekas dan kawat saja. Dari bahan tersebut bisa dikembangkan menjadi satu instalasi aquaponik, dimana kita bisa memelihara ikan sambil budidaya sayuran. Sistem aquaponik dapat menggunakan tanaman kangkung, seledri, daun bawang, pakcoy dan sawi caisim. Untuk ikannya bisa menggunakan lele, patin dan gurami. Ikan adalah kunci dalam sistem aquaponik. Ikan menyediakan hampir semua nutrisi bagi tanaman.
Biaya pembuatan jauh lebih murah, sekitar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu dan mudah dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, sekaligus menguntungkan apabila hasilnya bisa dipasarkan.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini berharap praktek Aquaponik 3M mampu meringankan beban ekonomi sekaligus memenuhi kebutuhan pangan mahasiswa dan keluarga khususnya serta masyarakat pada umumnya terutama kebutuhan protein hewani dan sayur mayur akibat meluasnya pandemi Covid-19.
Penulis: Ira Lisyani
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini