Pelalawan, Oerban.com – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan menyelenggarakan Pelatihan Tematik Pompanisasi Bagi Petani Angkatan III di BPP Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Kegiatan yang diadakan di Saung BPP Pelalawan ini diikuti oleh 31 orang petani dari empat Kabupaten di Provinsi Riau, diantaranya 10 orang dari Kabupaten Pelalawan, 7 orang dari Kabupaten Kuantan Singingi, 7 orang dari Kabupaten Rokan Hilir dan 7 orang dari Kabupaten Kampar.
Tujuan diadakannya Pelatihan Tematik Pompanisasi Bagi Petani Angkatan III ini adalah untuk meningkatkan kompetensi petani dalam pengoperasian, perawatan dan pemeliharaan, serta perbaikan (troubleshooting) pompa irigasi guna mendukung peningkatan areal tanam dan produksi pertanian sehingga dapat diterapkan dan ditularkan pada kelompok taninya.
Kabid Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pelalawan, Muhammad Taufik mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber air, terutama di daerah dengan keterbatasan irigasi dalam upaya meningkatkan produksi padi.
Dengan pelatihan ini, diharapkan petani mampu dalam mengoperasikan dan merawat pompa air, sehingga produksi padi dapat meningkat.
Menteri Amran selalu menekankan, perlu dilakukan peningkatan produksi melalui pompanisasi, perluasan areal tanam, pembukaan lahan baru, maupun pemanfaatan tumpang sari agar dapat mencapai kedaulatan pangan.
“Pompanisasi, salah satu upaya langkah cepat meningkatkan produktivitas pertanian. Kita harus kawal dan pastikan dengan adanya pompanisasi ini, lahan petani tidak mengalami kekeringan dan dapat menjadi solusi meningkatkan indeks pertanaman dari satu kali tanam menjadi dua, maupun dari dua kali tanam menjadi tiga kali tanam,” ujar Menteri Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti berharap petani dapat memanfaatkan program dengan baik, untuk meningkatkan produksi padi nasional.
“Penyuluh dan petani saling membantu dalam penanganan tanaman padi di lapangan yang air irigasi terbatas dapat di atasi dengan pompanisasi dari air di sungai dan waduk maupun sumber air lainnya,” ujar Santi.(*)
Editor: Ainun Afifah