Batam, Oerban.com – Kementerian Pertanian senantiasa melakukan peningkatan kapasitas SDM pertanian dan regenerasi petani, salah satunya dengan mengadakan Pelatihan Kewirausahaan Pertanian bagi DPA dan DPM. Melalui Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang merupakan UPT dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan pelatihan ini diselenggarakan menggunakan metode Blanded Learning. Kegiatan ini diikuti oleh 62 DPA dan DPM yang berasal dari 20 orang dari Riau, 17 Orang dari Kepri dan 25 orang dari Aceh.
Setelah mengikuti serangkaian pelatihan melalui online peserta kemudian diperkaya dengan pelatihan offline yang berlangsung dari tanggal 11-13 Oktober untuk Aceh dan Riau dan 12-14 Oktober untuk peserta Kepri. Tujuh belas orang DPA dan DPM kepri yang berasal dari Natuna, Karimun dan Batam diperkaya dengan pemateri-pemateri yang kompeten. Seperti Sri ekowati ketua KWT tali Kasih yang telah berhasil mengembangkan produk sampai keproduk hilirisasi, Iswahyudi yang merupakan owner Jambu Marina Batam yang merupakan agroeduwisata yang menggabungkan konsep wisata dengan pertanian dengan komoditas unggulan jambu bijinya, kemudian untuk mempermudah akses pembiayaan dan modal langsung diundang BRI cabang batam yang diisi oleh Doni Syofiawan.
Selama pelatihan peserta yang mempunyai usaha yang beragam mulai dari budidaya hortikultura, pertanian organik, tanaman pangan, penyulingan minyak atsiri, dan lain-lain sangat bersemangat dan asyik berbagi pengalaman serta bertanya kepada narasumber. Neo Couwy peserta asal Batam yang sedang berbudidaya jagung seluas 2 hektar ini bertanya bagaimana saran agar usaha taninya terus berlanjut dan berkembang. “ Kami sangat senang bisa berkumpul dan berbagi pada pelatihan ini sehingga nanti kami bisa membentuk jejaring dan kemitraan,” kata Couwy.
Ade Hermanto petani milenial Asal Karimun juga mengungkapkan bahwa sebagai pelatihan ini membuka wawasannya untuk terus berinovasi. “ Selain mendapat pengalaman baru sebagai petani milebial kami juga harus menularkan semangat kepada milenial lain untuk terjun ke dunia pertanian salah satunya dengan melakukan inovasi, karena generasi milenial akan ikut terjun jika ada bukti dan dengan metode yang keren salah satunya dengan inovasi dan teknologi pertanian. “ ungkap DPM dan Juga Korwil DPA DPM Provinsi Kepri ini.
Selain berdiskusi di kelas, para peserta juga melakukan field trip di Agrowisata Jambu Marina Batam milik Pak Iswahyudi. Disana mereka membuktikan bahwa pertanian itu tidak hanya sekedar tanam namun bisa dikembangkan ke sektor-sektor lainnya. Seperti kata Sony peserta asal Natuna, “ pertanian itu tidak serta merta mencangkul dan tanam, jika dikelola dengan baik akan menghasilkan sesuatu yang keren seperti agrowisata ini. Terima kasih kepada kementerian pertanian dan Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang telah memfasilitasi kami” Ungkap Sony.
Widyaiswara Balai Pelatihan Pertanian Jambi, Yunisa Tri Suci, Yang mendampingi peserta pelatihan yang dilaksanakan di Balai Pelatihan Kesehatan Batam berpesan kepada para peserta untuk tidak berhenti saling komunikasi dan harus saling menjadi mitra. “ Pelatihan ini merupakan awal yang baik untuk saling bekerjasama memajukan pertanian di Kepulauan Riau. DPA DPM juga menjadi agen dalam menumbuhkembangkan pertanian di daerah masing-masing. Buktikan Bahwa pertanian itu keren dan tak pernah ingkar janji.” Pesan Suci
Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo menggambarkan sektor pertanian bagaikan ‘merpati putih yang tidak pernah ingkar janji’. Hal ini terbukti bahwa Pertanian menjadi salah satu subsektor ekonomi yang mampu bertahan di tengah Pandemi Covid-19. “ Pertanian yang mampu lakukan akselerasi dan bertahan saat covid serta bagian dari solusi dari covid dan turbulensi ekonomi,” papar SYL.
“Pertanian itu hebat, pertanian itu keren, dan berkeringat di bidang pertanian akan menghasilkan. Karena pertanian tak pernah ingkar janji, dia akan membalas suatu yang berarti bagi negara dan kesejahteraan rakyat,” tuturnya.
Penulis: Desaf Putra
