Oleh: Julisa*
Oerban.com — Jika melihat dari berbagai kisah dan konsep teologis, strategi utama yang sering dikaitkan dengan cara iblis menjauhkan manusia dari Tuhan adalah dengan cara yang halus dan tanpa disadari. Berikut beberapa strategi yang dilakukan oleh iblis:
1. Mengalihkan Fokus dengan Kenikmatan Dunia
Bukan dengan menjerumuskan langsung ke dosa besar, tetapi dengan membuat orang sibuk mengejar harta, status, dan kenyamanan. Jika seseorang terlalu sibuk dengan urusan duniawi, mereka akan mulai merasa tidak punya waktu untuk Tuhan.
2. Menanamkan Rasa Malas dan Menunda-Nunda
Membuat seseorang berpikir, “Nanti saja ibadahnya,” atau “Masih banyak waktu untuk bertaubat.” Dengan begitu, tanpa disadari, waktu berlalu dan hati semakin jauh dari Tuhan.
3. Memanipulasi Kebaikan agar Menjadi Kesombongan
Jika seseorang rajin beribadah, caranya bukan dengan menyuruhnya berhenti, tetapi dengan membuatnya merasa lebih baik dari orang lain. Kesombongan spiritual ini bisa menjauhkan dari Tuhan karena ibadah tidak lagi dilakukan karena keikhlasan, tetapi untuk kebanggaan diri.
4. Menyusupkan Keraguan dan Rasionalisasi Berlebihan
Bukan langsung mengatakan bahwa Tuhan tidak ada, tetapi dengan memberikan banyak pertanyaan yang membuat orang mulai mempertanyakan iman mereka tanpa mencari jawabannya dengan benar.
5. Menciptakan Konflik antar Sesama Umat Beragama
Alih-alih fokus pada Tuhan, orang justru sibuk membenci dan menyerang satu sama lain atas nama agama. Ini membuat agama terlihat buruk dan akhirnya orang menjadi ragu untuk mendekat kepada Tuhan.
6. Membuat Dosa Terlihat Kecil dan Biasa Saja
Dengan normalisasi dosa, orang mulai merasa bahwa hal-hal yang salah itu wajar dan bukan masalah besar. Semakin sering dilakukan, semakin hati menjadi mati rasa.
7. Menghancurkan Harapan dengan Putus Asa
Membisikkan bahwa dosa seseorang terlalu besar untuk diampuni, sehingga mereka merasa tidak pantas kembali ke Tuhan. Dengan begitu, mereka tetap terjebak dalam kesalahan.
Banyak dari kita yang sudah atau sedang mengalami salah satu dari ini tanpa sadar. Yang penting adalah selalu introspeksi dan tetap mendekatkan diri pada Tuhan.
Fenomena dunia saat ini bisa dilihat semakin menjauhnya manusia dari nilai-nilai ketuhanan, yang dalam pandangan spiritual dapat dianggap sebagai bagian dari strategi iblis untuk menyesatkan umat manusia. Beberapa indikasi utama dari fenomena yang sedang terjadi antara lain:
1. Materialisme dan Hedonisme Berlebihan
Manusia semakin terobsesi dengan kekayaan, status sosial, dan kesenangan duniawi. Banyak orang lebih mengutamakan kemewahan dibandingkan kebaikan, lebih mengejar harta dibandingkan keberkahan, dan lebih menikmati hiburan tanpa batas daripada mendekatkan diri kepada Tuhan.
2. Normalisasi Dosa dan Penyimpangan Moral
Nilai-nilai yang bertentangan dengan agama dan moral semakin dipromosikan sebagai sesuatu yang wajar. Hal-hal yang dahulu dianggap tabu dan dilarang oleh agama kini banyak dibela atas nama kebebasan individu dan hak asasi manusia.
3. Kemerosotan Keimanan dan Ibadah
Banyak orang mulai menjauhi ibadah, bahkan menganggap agama sebagai sesuatu yang kuno dan tidak relevan. Masjid dan tempat ibadah semakin sepi, sementara tempat hiburan semakin ramai. Kesadaran spiritual semakin luntur akibat kesibukan duniawi yang terus mengalihkan perhatian manusia.
4. Perselisihan dan Kebencian yang Diadu Domba
Dunia dipenuhi dengan konflik, kebencian, dan permusuhan, baik antar individu, kelompok, maupun negara. Media sosial menjadi alat yang sering digunakan untuk menyebarkan fitnah, kebencian, dan perpecahan, yang semuanya dapat dianggap sebagai tipu daya iblis agar manusia saling bermusuhan.
5. Ketidakpedulian terhadap Kebenaran
Banyak orang lebih percaya pada narasi yang menguntungkan mereka daripada mencari kebenaran sejati. Hoaks, propaganda, dan manipulasi informasi menjadi senjata untuk menjauhkan manusia dari nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
6. Penghancuran Institusi Keluarga
Iblis sejak dahulu berusaha merusak keluarga sebagai pilar utama peradaban manusia. Fenomena perceraian meningkat, peran orang tua semakin melemah, dan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang jauh dari nilai-nilai spiritual.
Semua ini merupakan indikasi bahwa strategi iblis sedang bekerja untuk menyesatkan manusia.
Momentum hari ini, di bulan Ramadan penuh berkah adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki diri, kembali mendekatkan diri kepada Allah.
Selalu ada harapan bagi mereka yang tetap berpegang teguh pada ajaran Tuhan, memperkuat keimanan, dan tidak terpengaruh oleh arus dunia yang semakin jauh dari nilai-nilai kebenaran.
*Penulis merupakan Editor Oerban.com