Kota Jambi, Oerban.com – Petani milenial asal Jambi, Reza Nugroho magister lulusan double degree dari IPB University dan Hokkaido University lebih memilih menjadi petani milenial yang sudah dilakoni 5 tahun belakang ini. Reza mulai mengembangkan proses agribisnis yang telah dibangunnya sejak lima tahun ini dan mulai menambahkan sentuhan IT ke dalam usahanya. “ kami sedang mengembangkan dan memadukan IT ke dalam dunia agribisnis untuk menarik minat anak muda agar terjun ke bisnis ini, karena dunia Pertanian merupakan bisnis yang menjanjikan dan prospek ke depan tidak akan habis selama manusia masih butuh makan.” Ungkap Reza.
Di awali dengan mengembangkan pertanian hidroponik 5 tahun yang lalu awalnya Reza mulai memasarkan door to door ke teman dekat dan tetangga saja namun cakupan pasar nya sangat terbatas. Merasa pemasaran ini menjadi kendala Reza cs mengembangkan Aplikasi Kribo.id. Yakni layanan pemesanan dan pengiriman produk sayuran dan bahan makanan kepada pelanggan. Dengan adanya aplikasi ini jangkauan konsumen akan lebih luas bahkan sampai saat ini beberapa hotel dan restoran mewah di Jambi dipasok oleh kribo.id.
Saat ini Kribo mengklaim telah memiliki sekitar 500 pengguna aktif yang kerap melakukan pembelian produk sayuran di platform. Dengan menawarkan layanan jasa antar, Kribo saat ini memang masih terbatas menyediakan layanan di kota Jambi. Namun ke depannya, Kribo memiliki rencana untuk memperluas area layanan di luar kota Jambi.
Di aplikasi Kribo pilihan sayuran dan bahan makanan bisa ditentukan langsung oleh pengguna. Setelah pengguna melakukan pemilihan pesanan, pengguna akan dihubungi oleh tim Kribo untuk konfirmasi pemesanan dan kepastian waktu pengiriman barang. Kribo juga menyediakan bahan makanan siap saji, yang sudah dilengkapi dengan bumbu dan bisa langsung dimasak oleh pengguna. Dan Harga yang ditawarkan pun bervariasi dan terjangkau. Seluruh produk pertanian yang di jual di aplikasi kribo berasal dari petani mitra sehingga dapat momotong mata rantai pemasaran. “ Seluruh petani dapat ikut berkolaborasi sehingga tidak menggantungkan diri kepada tengkulak dan hasil tanaman dapat terserap.” Tambah CEO Kribo.id ini.
Setelah sukses di on farm seperti Sayuran hidroponik dan sayuran konvensional dan berkembang ke usaha ternak, ikan, hingga sukses di off farm membuat web pemasaran secara online tentunya perlu pengembangan kemitraan karena permintaan semakin meningkat. Saat ini mitra yang telah dibangun Reza telah mencapai 207 petani dan 53 peternak ayam kampung, dan puluhan petani hidroponik yang terdiri dari berbagai kalangan. “ Fokus kami saat ini adalah mengembangkan kemitraan agar keberhasilan kami juga dirasakan oleh petani-petani lainnya” kata Reza.
Tumbuh kembangnya mitra tentunya perlu pengelolaan. Pendataan mitra secara manual memiliki banyak kekurangan, Reza dan tim pun mengembangkan sistem pengelolaan mitranya yang berbasis data base di web yang dapat diakses secara online dan real time dengan nama CIPTANI.
Aplikasi ini dapat di akses oleh siapa saja yang di dalamnya terdapat data dan lokasi petani, data semai petani, data tanaman seperti jenis tanaman, prediksi panen, kapasitas panen, perkembangan tanaman, data siap panen. Dengan adanya informasi ini yang diberikan secara real time sehingga panen dapat diprediksi dan menjaga stabilitas harga.
“ Jadi petani akan punya data untuk tiap tanam mereka, semai sampai panen sehingga dapat memprediksi pasar dan stabilitas harga kan terjaga.” Ungkap reza.
Semangat milenial inilah yang diharapkan Kementerian Pertanian seperti yang disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, “ “Petani milenial punya energi yang sangat yang tinggi, semangat yang kencang, penyediaan pangan petani milenial punya kontribusi signifikan. Pemanfaatan Teknologi di era Teknologi 4.0 ini dapat mengatasi masalah persoalan distribusi dari hulu hingga hilir. “ujar Dedi.
“Petani milenial punya energi yang sangat yang tinggi, semangat yang kencang, penyediaan pangan petani milenial punya kontribusi signifikan,” Tambah Dedi.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Yang Akrab disapa SYL mengatakan, “ Sektor pertanian sekarang sudah masuk dalam era pertanian 4.0. Semua sektor sudah menerapkan digitalisasi, menggunakan teknologi dan mekanisasi. Era 4.0 ini sangat dekat dengan generasi milenial. Oleh sebab itu, kita membutuhkan generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian sekaligus memajukannya, “ Ungkap SYL.
Penulis: Yunisa. TS
Editor: Renilda PY