Oleh : Muhammad Azim*
Yaa begitulah kiranya sebelum terhanyut lebih dalam. penulis memberikan peringatan kepada para pembaca yang arif lagi bijaksana untuk tidak membaca tuisan ini dalam keadaan tidak siap di khawatirkan akan menyebabkan sensasi traumatis….
Kammi, ( kesatuan aksi mahasiswa muslim indonesia) lahir pada tanggal 29 maret 1998, atau tepatnya 1 dzulhijjah 1418 H. Pada malapetaka krisis nasional tahun 1998. Untuk lebih intimnya, silahkan mengikuti daurah marhalah 1.
Baik, berangkat dari keprihatinan penulis terhadap sebuah fenomena yang sudah melanda mahasiswa, beberapa tahun belakang. terkhusus mahasiswa baru (maba) yang mengalami syndrom akut tentang organisasi kampus. Beragam banyak ketakutan melanda mereka, seperti takut di drop out oleh kampus gara gara lama kuliah sibuk ngurus organisasi, nilai kuliah ipk jelek, takut terjebak dengan yang namanya literasi, diskusi, aksi serta hal buruk lainnya. Hal berbeda justru terjadi pada beberapa mahasiswa lainnya… ada yang berpendapat bahwa kampus ini adalah miniatur negara, maka inilah saatnya untuk menikmati seni berdinamika di kampus hingga kelak terjun di dunia masyarakat dan dunia kerja tidak canggung apalagi kemayu masam, mengikuti organisasi kampus untuk menambah link jaringan , serta alasan lainnya…
Yang jelas apapun itu.. keputusan yang telah kita ambil seyogyanya harus kita per tanggung jawabkan, banyak beban amanah yang terbakul di pundak kita disertai kewajiban kita sebagai anak untuk berbakti dan berbuat terbaik dalam membahgiakan orang tua kita. jikalau kalau memang ingin fokus ke akademik serta menghindari organisasi ya penuhilah serta totalitas adalah harga mati yang tak bisa ditawar lagi, jangan jadikan itu alasan untuk membuang waktu kita sia sia serta terjebak lembah euforia seperti lebih memilih berkencan dengan game online semalam suntuk dibandingkan buku. Ada orang yang lebih memilih menghabiskan malam nya dengan diskusi panjang bermodalkan bacaan literasi mengankan kesejahterann di segala lini sembari ditemani sekerat kopi, adapula yang menghabiskan waktu malamnya dengan sujud sujud panjang berupa rakaat rakaat tiada hampa yang menggetarkan hati beribadah kepada rabb semesta alam bagaikan penunggang kuda di siang hari serta menjadi rahib di malam hari. Begitu pula jikalau kita memilih sibuk berorganisasi, jangan jadikan itu sebagai alasan untuk pembenaran dalam hal negatif lainnya seperti berupa pemberian nilai kuliah ipk yang kurang memuaskan menurut orang tua kita masing masing yang berbeda, barangkali.