Jambi, Oerban.com – Dua warga Indonesia yang dikabarkan terkena tembakan di New Zealand adalah warga Yogyakarta asal Padang. Dari penelusuran oerban.com kedua WNI tersebut bernama Zulfirmansyah beserta anaknya. (Jum’at, 15/03/2019)
Saat ini kondisi Zul masih dalam pengawasan tim medis sementara anaknya sudah mulai membaik karena tidak terlalu parah.
Dilansir jawapos.com ketua Sakato Art Community Erizal mengatakan bahwa “Lukanya di dada, istrinya menemani di rumah sakit itu. Jam 19.20 saya minta kabar kakak iparnya Zul, sekarang sudah siuman Zul-nya. Siuman sekitar pukul 19.00 WIB,” ucap Erizal As, teman dari Zulfirmansyah sejak sekolah di Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) Padang dan Institut Seni Indonesia (ISI) Jogyakarta.
Menurut pria yang menjabat sebagai Ketua Sakato Art Community ini, anak dari Zulfirmansyah juga terkena tembakan di bagian kakinya. Namun tidak terlalu parah seperti yang dialami ayahnya. “Anak kakinya kena tembak juga, tidak terlalu parah,” imbuhnya saat ditemui di Sekretariat Sakato, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ).
Zulfirmansyah sendiri berangkat ke New Zealand menemani istrinya, orang Amerika Serikat pada pertengahan Januari 2019 lalu. Sebelum berangkat pada November 2018, Zulfirmansyah, imbuhnya sempat memberikan kabar jika ingin pindah tempat tinggal.
“Istrinya orang Amerika, warga Amerika dapat rekomendasi atau kemudahan bekerja di New Zealand tapi batasan umurnya 36 (tahun). Kebetulan istrinya tahun ini umurnya 36, jadi memutuskan mendampingi istri ke New Zealand untuk mengejar kesempatan itu,” katanya.
Zul, lanjutnya, yang selama ini aktif melukis tidak diketahuinya apakah di New Zealand juga aktif melukis atau tidak. Namun ia meyakini yang bersangkutan tetap berkarya karena tahun ini pun diketahuinya masih ada projek.
Untuk diketahui Zulfirmansyah sendiri aktif di komunitas Sakato sejak ia masuk ISI Jogjakarta pada 1997 silam. Meski sudah lulus pada 2006, ia juga tetap aktif di komunitas seniman ini.
Terpisah, ketua KA KAMMI Provinsi Jambi mengecam dan mengutuk keras tindakan terorisme dalam bentuk apapun, menurutnya terorisme tidak memiliki agama.
“Saya mengutuk keras penembakan yang dilakukan teroris siang ini di New Zealand yang menewaskan hampir 50 orang dan mencederai puluhan lainnya. Terorisme itu tidak memiliki agama, jadi salah besar jika selama ini terorisme selalu dikaitkan dengan agama tertentu”, ungkapnya. (TIM)