Gaza, Oerban.com – Militan Palestina menembakkan roket dari Gaza ke Israel pada Sabtu pagi (13/5/2023) setelah pesawat Israel membom sasaran Jihad Islam di daerah kantong semalam, ketika kekerasan meluas ke Tepi Barat yang diduduki pada hari kelima pertempuran.
Dua warga Palestina tewas dalam serangan Israel di pinggiran Nablus di Tepi Barat utara, di mana bentrokan meletus, kata Kementerian Kesehatan Palestina. Seorang juru bicara militer mengatakan orang-orang bersenjata baku tembak dengan pasukan Israel.
Sebelumnya militer mengatakan pesawat menyerang pusat komando Jihad Islam dan peluncur roket dalam operasi sebelum fajar di Gaza. Rekaman udara hitam putih kasar yang dirilisnya menunjukkan ledakan dan awan asap membubung dari lokasi yang dibom.
Beberapa jam kemudian militan Gaza menembakkan roket, menyalakan sirene dan mengirim warga Israel di komunitas perbatasan berlari ke tempat perlindungan bom. Tidak ada laporan korban di dalam Israel.
Mesir telah berusaha menengahi gencatan senjata untuk pecahnya kekerasan terbaru, yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 33 warga Palestina dan satu warga Israel. Lebih dari 140 warga Palestina dan setidaknya 19 warga Israel dan asing tewas dalam bentrokan sejak Januari.
Seorang pejabat Palestina yang akrab dengan pembicaraan gencatan senjata menggambarkan mereka sebagai “rumit” dan “sulit” tetapi menegaskan bahwa Kairo terus maju dengan upayanya.
Enam komandan Jihad Islam telah tewas sejak Selasa, ketika pasukan Israel melancarkan kampanye melawan kelompok itu, yang katanya merencanakan serangan.
Jihad Islam, kelompok bersenjata terbesar di Gaza setelah Hamas yang berkuasa, sejak itu menembakkan lebih dari 1.000 roket, beberapa jauh ke Israel. Seorang wanita tewas pada hari Kamis ketika sebuah apartemen diserang di pinggiran kota Tel Aviv.
Setidaknya empat wanita dan enam anak tewas di Gaza yang padat penduduk, wilayah pesisir miskin yang diblokade oleh Israel dan Mesir sejak 2007. Israel mengatakan empat warga Palestina tewas oleh roket Gaza yang salah tembak, yang dibantah oleh Jihad Islam.
Jihad Islam menolak hidup berdampingan dengan Israel dan mengajarkan kehancurannya. Para menteri tinggi pemerintah nasionalis agama Israel mengesampingkan setiap negara yang dicari oleh orang-orang Palestina di wilayah yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967.
Sumber: Reuters
