Washington, Oerban.com – Ekspor minyak mentah light sweet AS ke Cina melonjak ke level tertinggi dalam lima bulan, karena importir minyak mentah terbesar di dunia meningkatkan penyulingan dan permintaan Eropa berkurang, kata para pelaku pasar.
Kargo minyak mentah light sweet AS menuju Cina naik bulan lalu menjadi sekitar 187.000 barel per hari, tertinggi sejak Agustus, kata Matt Smith, kepala analis minyak untuk Amerika di perusahaan data dan analitik Kpler.
Ekspor tersebut diperkirakan akan memperketat pasokan minyak mentah light sweet global, sementara harga WTI Midland, kelas light sweet utama AS, telah menguat.
“China terus menarik lebih banyak minyak mentah light sweet,” kata Vikas Dwivedi, ahli strategi minyak dan gas global di perusahaan jasa keuangan Macquarie Group. “WTI Midland bergerak ke Asia dalam ukuran yang lebih besar.”
Harga untuk WTI Midland diperdagangkan lebih dari $2,00 per barel premium dibandingkan minyak mentah berjangka AS, kata para pedagang, tertinggi sejak 18 Oktober.
Sementara itu, nilai yang terkait dengan AS melihat diskon yang lebih luas ke patokan internasional Brent, mendorong pembeli asing untuk membeli minyak mentah AS. Diskon minyak mentah berjangka AS untuk Brent melebar menjadi lebih dari $7,00 per barel minggu ini, terbesar sejak 28 November.
Pasar minyak mentah light sweet yang ketat merupakan indikasi bahwa harga minyak bisa naik lebih tinggi dalam beberapa minggu mendatang, kata Dwivedi dari Macquarie.
Ekspor AS ke Asia diperkirakan akan terus meningkat. Macquarie memperkirakan produksi AS akan tumbuh sekitar 900.000 barel per hari hingga Desember 2023 dari Desember 2022, dengan setengah dari pertumbuhan produksi tersebut ditujukan untuk ekspor ke Asia.
Produksi minyak AS diperkirakan mencapai 12,4 juta barel per hari pada 2023, menurut Administrasi Informasi Energi. Ekspor minyak mentah AS mingguan naik menjadi 4,7 juta barel per hari dalam sepekan hingga 20 Januari, tertinggi sejak November, menurut data EIA.
Sumber: Reuters
