Jakarta, Oerban.com – Jelang idul Fitri 1442 Hijriah, konflik Palestina-Israel kembali memanas lantaran provokasi israel melalui penggusuran paksa terbaru warga Palestina yang bermukim di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Provokasi tersebut telah menyulut respon kekerasan dan bahkan meluas ke Jalur Gaza. Per Sabtu (15/5) tercatat 139 warga Palestina tewas termasuk 36 anak-anak akibat serangan udara israel di Jalur Gaza.
Menanggapi hal itu, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), Fadli Zon, mengutuk Israel karena dinilai telah melakukan tindakan brutal terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur. Selain itu, dirinya juga mendesak Dewan Keamanan PBB bertindak secara tegas kepada Israel.
“Mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah nyata terhadap pelanggaran yang terus berulang dilakukan Israel, termasuk memberikan sanksi internasional,” ujar Fadli dalam keterangan videonya, Minggu (16/5).
Lebih lanjut, politikus partai Gerindra itu meminta agar Indonesia semaksimal mungkin mendukung Palestina, termasuk di Committee on the Exercise of the Inalienable Right of the Palestine. Karena saat ini, kekerasan terhadap warga Palestina khususnya di jalur Gaza, telah menimbulkan ratusan korban jiwa termasuk dari warga sipil.
“Kita harus mengusulkan agar OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) dan Gerakan Non-Blok (GNB) dapat melakukan pertemuan khusus untuk membahas situasi terkini terkait konflik Palestina dan Israel,” tutur Fadli.
Bersamaan dengan itu, Fadli berharap negara-negara Arab dan negara lainnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel, serta menyerukan kepada negara-negara Islam membentuk front bersama melawan proyek normalisasi dengan zionis Israel.
“Kita berharap negara-negara Arab dan juga negara-negara lainnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel,” katanya.
Ditambah, dia juga meminta kepada PBB dan OKI membentuk badan khusus rehabilitasi dan recovery Gaza di tepi barat yang dibombardir Israel.
Mengenai kemerdekaan bangsa Palestina, Fadli juga mendesak agar hal itu segera dibicarakan di meja diplomasi internasional secara adil, terbuka, dan menjunjung tinggi nilai kesetaraan dan kemanusiaan.
“Konsisten berjuang bersama Palestina hingga misi Palestina Merdeka terwujud,” tegasnya.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini
