Muaro Jambi, Oerban.com – Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi (BPP Jambi), Sabir, S.Pt, M.Si akhirnya mendapat gelar doktor dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang dengan judul disertasi “Strategi Optimalisasi Kinerja Penyuluh Pertanian Berbasis Cyber Extension di Wilayah Malang Raya Provinsi Jawa Timur“. (02/05/2019).
“Topik Disertasi ini dipilih mengingat pesatnya kemajuan teknologi sekarang ini, apalagi sekarang sudah menghadapi industri 4.0. Adanya peluang dalam meningkatkan komunikasi dengan menggunakan digital bagi penyuluh pertanian”, ungkapnya.
Di Indonesia, cyber extension belum benar-benar dimanfaatkan terutama bagi penyuluh pertanian. Sejak tahun 2010, Kementerian Pertanian sudah meluncurkan sistem ini untuk diterapkan oleh penyuluh yang tersebar luas di berbagai daerah, jumlahnya mencapai 1000 unit cyber extension namun hanya sekitar 200 unit yang dimanfaatkan oleh para penyuluh.
Harus diakui, di tingkat kelembagaan penyuluh sendiri, khususnya di kabupaten-kabupaten, dukungan pimpinan instansi atau kelembagaan penyuluh terhadap akses informasi berbasis internet juga masih lemah. Banyak pimpinan instansi penyuluhan tingkat kabupaten yang minim kepedulian terhadap pentingnya akses informasi melalui internet, karena yang bersangkutan juga tidak menguasai teknologi tersebut. Kondisi seperti ini tentu saja membuat motivasi penyuluh untuk belajar tentang teknologi informasi menjadi rendah, dan akibatnya masih banyak penyuluh pertanian yang sama sekali tidak mengusai teknologi informasi tersebut.
Sabir, SPt., M.Si menuturkan bahwa tidak optimalnya penggunaan cyber extension oleh penyuluh dipengaruhi oleh beberapa faktor. “Sulitnya akses internet di daerah pedesaan dan rendahnya tingkat pengetahuan penyuluh terhadap teknologi. Selain itu, tidak adanya reward bagi penyuluh dari pemerintah pusat”.
Motivasi penyuluh pertanian dalam mengoptimalisasikan penggunaan cyber extension ini sangat rendah, padahal ini akan menjadi salah satu strategi komunikasi dalam keberhasilan pembangunan pertanian. “Dengan melengkapi perangkat cyber extension masing-masing daerah dan didukung oleh biaya operasional yang memadai, maka sistem ini bisa diterapkan oleh penyuluh” tambahnya. (TIM)