Washington, Oerban.com – Produsen gas Rusia Gazprom mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya membukukan penurunan 8,5 kali lipat dalam laba bersihnya untuk paruh pertama tahun ini karena Eropa berpaling dari pasokan energi Moskow atas Ukraina.
Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina tahun lalu, negara-negara Eropa, yang sangat bergantung pada pasokan gas alam Rusia, berlomba mencari sumber lain.
Pada hari Selasa, Gazprom mengatakan laba bersihnya untuk Januari hingga Juni 2023 turun menjadi 296 miliar rubel ($ 3,1 miliar) dari 2,5 triliun rubel pada periode yang sama tahun lalu.
Famil Sadygov, wakil CEO di Gazprom, menorehkankejatuhan ke rubel yang melemah.
“Penurunan ekspor ke Eropa sebagian diimbangi oleh peningkatan pasokan ke China, yang akan terus tumbuh dalam kewajiban kontrak, serta oleh operasi bisnis minyak yang efisien,” kata Sadygov.
Menanggapi serangan Rusia ke Ukraina, Jerman membatalkan persetujuan untuk pipa Nord Stream 2, yang akan memperdalam ketergantungan Eropa pada pasokan gas Rusia.
Moskow mengatakan bahwa sebaliknya pasokan gas ke China tahun lalu telah berlipat ganda dibandingkan tahun sebelumnya dan bahwa pihaknya berharap untuk lebih meningkatkan pengiriman setelah kehilangan bagiannya di pasar Eropa.
Sumber: Daily Sabah
