Kerinci, Oerban.com – Bio Carbon Fund plus-Initiative for Sustainable Forest Landscape (Bio CF ISFL) adalah suatu program fasilitasi multilateral yang didukung oleh pemerintah negara dan dikelola oleh World Bank, yang dimaksudkan untuk mempromosikan serta memberikan reward terhadap penurunan emisi gas rumah kaca dan memberikan edukasi/pembinaan terhadap pengelolaan lahan yang lebih baik dengan tidak merusak lingkungan dan kawasan hutan yang ada, melalui pelaksanaan REDD+. Konsep dari program ini adalah pengelolaan ekspansi pertanian dan pengunaan lahan lainnya untuk meminimalisir kehilangan hutan oleh akibat efek emisi gas rumah kaca.
Untuk mendukung program yang dicanangkan oleh pemerintah dan Bank Dunia (World Bank) dalam pelaksanaan kegiatan Bio CF – ISFL Tahun 2023 ini, pemerintah provinsi Jambi melalui Dinas Perkebunan Provinsi Jambi bersinergi bersama Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kerinci dalam menyelenggarakan Pelatihan Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Petani Komoditi Kopi dalam kegiatan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Ekonomi Petani Berbasis Kawasan dalam Kerangka Pendanaan Bio CF – ISFL di Kabupaten Kerinci.
Pelatihan ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memberikan edukasi dan pembinaan kepada masyarakat terutama pekebun yang membudidayakan tanaman perkebunan komoditi kopi agar dapat mengelola perkebunannya secara tepat dan baik serta menjaga kelestarian lingkungan sekitar dan menjaga fungsi kawasan hutan.
Indonesia saat ini menduduki posisi ke-4 sebagai negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Berbagai kreasi olahan kopi juga mampu menarik minat generasi milenial untuk berkecimpung di bisnis kopi, salah satunya dengan melalui coffee shop.
Karenanya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) pihaknya akan mempercepat pengembangan kopi seiring dengan perubahan era digital saat ini.
SYL mengungkapkan bahwa hal tersebut bisa direalisasikan, salah satunya dengan melakukan penguatan kelembagaan dan keterlibatan generasi muda untuk meningkatkan produksi, produktivitas, nilai tambah, dan daya saing komoditas perkebunan
“Kopi terbukti memiliki pasar yang sangat luas, bahkan kopi termasuk produk terlaris dan dicari di pasar domestik maupun mancanegara,” ujarnya.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyatakan kopi sebagai komoditas yang bernilai tambah karena telah menjadi budaya di Indonesia. “Minum kopi menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, sehingga juga berperan dalam pengembangan hilirisasi produk olahan kopi,” katanya.
Dalam pelaksanaan pelatihan peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah berjumlah 80 (Delapan Puluh) orang yang berasal dari anggota kelompok tani tanaman perkebunan kopi yang masih aktif dan terdiri dari beberapa daerah desa dan kecamatan. kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan mulai tanggal 13 September 2023 – 15 September 2023 bertempat di Hotel Grand Kerinci Kabupaten Kerinci.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kab. Kerinci, Widyaiswara selaku Perwakilan Kepala Bapeltan Jambi, Perwakilan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Kerinci, dan perwakilan Kepala KPHP Kab. Kerinci.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan agar pengelolaan/budidaya tanaman perkebunan khususnya komoditi kopi dapat dilaksanakan dengan baik dan benar, menjaga kesinambungan kelestarian lingkungan dan fungsi kawasan hutan serta dapat mengembangkan kapasitas pekebun dalam meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan melalui pengelolaan/pemeliharaan tanaman perkebunannya dan hasil produksi tanaman kopi tersebut.
Editor: Ainun Afifah