email : oerban.com@gmail.com

24.2 C
Jambi City
Saturday, January 18, 2025
- Advertisement -

Gempa Dahsyat Tewaskan 53 Orang di Tibet, Mengguncang Nepal dan Daerah Sekitar

Populer

Oerban.com – Gempa berkekuatan 6,8 skala Richter mengguncang wilayah kaki bukit utara Himalaya dekat sebuah kota suci di Tibet pada hari Selasa, menurut otoritas China. Peristiwa ini menyebabkan setidaknya 53 orang meninggal dunia serta menggoyang bangunan di Nepal, Bhutan, dan India yang berdekatan.

Gempa terjadi pada pukul 09.05 waktu setempat (01.05 GMT) dengan pusat gempa di Tingri, sebuah daerah pedesaan di China yang dikenal sebagai gerbang utara menuju wilayah Everest. Pusat Jaringan Gempa China melaporkan bahwa gempa tersebut berada pada kedalaman 10 km (6,2 mil), sementara Badan Geologi AS memperkirakan kekuatan gempa mencapai 7,1.

Kantor berita pemerintah China, Xinhua, melaporkan bahwa setidaknya 53 orang tewas dan 62 lainnya terluka di wilayah Tibet. Wilayah barat daya China, Nepal, dan India utara memang sering dilanda gempa bumi akibat tabrakan antara lempeng tektonik India dan Eurasia.

Baca juga  Maroko Berkabung, Korban Tewas Gempa Capai 2.000

Pada tahun 2015, gempa berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang wilayah dekat Kathmandu, menewaskan sekitar 9.000 orang dan melukai ribuan lainnya, menjadikannya gempa terburuk dalam sejarah Nepal. Di antara para korban, setidaknya 18 orang kehilangan nyawa di base camp Gunung Everest akibat longsoran salju yang melanda area tersebut.

Pusat gempa pada hari Selasa terletak sekitar 80 km (50 mil) di utara Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia yang menjadi tujuan favorit bagi para pendaki dan penjelajah alam.

Musim dingin biasanya bukan waktu favorit bagi pendaki dan pejalan kaki di Nepal. Saat ini, hanya seorang pendaki asal Jerman yang memiliki izin untuk mendaki Gunung Everest. Namun, menurut Lilathar Awasthi, seorang pejabat Departemen Pariwisata, pendaki tersebut telah meninggalkan base camp setelah gagal mencapai puncak.

Otoritas Pengurangan Risiko Bencana Nasional Nepal (NDRRMA) melaporkan bahwa gempa tersebut dirasakan di tujuh distrik perbukitan yang berbatasan langsung dengan Tibet.

“Sejauh ini kami belum menerima informasi tentang hilangnya nyawa dan harta benda,” kata juru bicara NDRRMA Dizan Bhattarai kepada Reuters.

“Kami telah mengerahkan polisi, pasukan keamanan, dan pemerintah setempat untuk mengumpulkan informasi,” katanya.

Baca juga  BREAKING NEWS! KROASIA DIGUNCANG GEMPA 6,3 SR

Banyak desa di daerah perbatasan Nepal, yang jarang penduduknya dan terletak di daerah terpencil, hanya dapat dijangkau dengan berjalan kaki.

Dampak gempa dirasakan di seluruh wilayah Shigatse di Tibet, yang dihuni sekitar 800.000 orang. Wilayah ini dikelola oleh kota Shigatse, yang juga merupakan tempat tinggal tradisional Panchen Lama, salah satu tokoh paling penting dalam agama Buddha Tibet.

Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menekankan perlunya upaya pencarian dan penyelamatan secara maksimal untuk mengurangi jumlah korban, memberikan perlindungan yang layak bagi warga yang terdampak, serta memastikan mereka dapat menghadapi musim dingin dengan aman dan nyaman.

Desa-desa di Tingri, yang ketinggian rata-ratanya sekitar 4.000-5.000 meter (13.000-16.000 kaki), melaporkan guncangan kuat selama gempa tersebut, yang diikuti oleh puluhan gempa susulan dengan kekuatan hingga 4,4.

Desa-desa di Tingri, yang terletak pada ketinggian rata-rata sekitar 4.000-5.000 meter (13.000-16.000 kaki), melaporkan guncangan kuat selama gempa tersebut, yang kemudian diikuti oleh puluhan gempa susulan dengan kekuatan hingga 4,4.

Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan puing-puing bangunan pertokoan di kota Lhatse, dengan reruntuhan berserakan di jalan-jalan sebagai akibat dari dampak gempa.

Xinhua melaporkan bahwa terdapat tiga kotamadya dan 27 desa dalam radius 20 km (12 mil) dari episentrum gempa, dengan total populasi sekitar 6.900 jiwa. Lebih dari 1.000 rumah dilaporkan rusak.

Baca juga  JIKA BERADA DI WILAYAH GEMPA, KAMU PERLU TAHU INI

Pejabat pemerintah setempat sedang bekerja sama dengan kota-kota terdekat untuk mengevaluasi dampak gempa dan memeriksa korban jiwa. Selain itu, China juga menutup kawasan Everest bagi wisatawan setelah terjadinya gempa.

CCTV melaporkan, mengutip para ahli Tiongkok, bahwa gempa di Tingri disebabkan oleh retakan di area yang dikenal sebagai blok Lhasa, yang mengalami kompresi utara-selatan dan tekanan barat-timur.

Sejak tahun 1950, sudah terjadi 21 gempa bumi dengan kekuatan 6 atau lebih di blok Lhasa, dengan yang terbesar terjadi pada tahun 2017, yaitu gempa berkekuatan 6,9 di Mainling, menurut CCTV.

Mainling terletak di bagian hilir sungai Yarlung Zangbo di Tibet, tempat China berencana untuk membangun bendungan pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia.

Getaran gempa juga dirasakan di ibu kota Nepal, Kathmandu, yang berjarak sekitar 400 km (250 mil) dari episentrum, menyebabkan penduduk berlarian keluar dari rumah mereka untuk menghindari bahaya.

Baca juga  Gelar Aksi Peduli Cianjur, Mahasiswa Lintas Organisasi di Kota Jambi Galang Donasi Hingga ke Jalanan

Meera Adhikari, seorang penduduk Kathmandu, mengatakan bahwa tempat tidurnya berguncang dan ia sempat berpikir anaknya sedang memindahkan tempat tidur. Ia tidak terlalu memperhatikan, namun guncangan jendela membuatnya menyadari bahwa itu adalah gempa bumi. Meera mengungkapkan bahwa hingga saat itu ia masih gemetar karena takut dan syok.

Gempa tersebut juga terasa di Thimphu, ibu kota Bhutan, serta di negara bagian Bihar di India utara yang berbatasan dengan Nepal.

Hingga saat ini, pejabat di India belum menerima laporan mengenai kerusakan atau kehilangan properti akibat gempa tersebut.

Sumber: Reuters

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru