Kabul, Oerban.com – Setidaknya 320 orang tewas, dan ratusan lainnya luka-luka menyusul serangkaian gempa bumi di barat laut Afghanistan pada hari Sabtu, 7/10/2023.
Juru bicara Otoritas Manajemen Bencana Afghanistan Mullah Janan Saiq mengatakan jumlah korban tewas bisa meningkat lebih lanjut. Ia menambahkan bahwa gempa bumi menyebabkan kerusakan berat di provinsi Herat dan Badghis barat laut.
“Sejauh ini 15 orang tewas dan 40 lainnya luka-luka yang dipindahkan ke rumah sakit setempat,” kata Saiq dalam pesan video yang diposting di YouTube.
Baca juga: Ardouz, Desa Terpencil Maroko yang Berjuang Pulih Setelah Dilanda Gempa Mematikan | OERBAN.COM
PBB merevisi jumlah korban tewas menjadi 320.
Otoritas manajemen bencana negara itu khawatir ratusan orang bisa tewas setelah beberapa gempa bumi kuat mengguncang wilayah perbatasan negara itu dekat Iran pada hari Sabtu.
Tujuh desa di provinsi perbatasan Herat yang paling parah dilanda bencana telah hancur total, kata juru bicara Otoritas Manajemen Bencana Nasional Afghanistan (ANDMA) kepada dpa. “Beberapa desa memiliki hingga 1.000 atau lebih orang yang tinggal di dalamnya. Ada 300 rumah. Hanya 100 orang yang selamat,” kata juru bicara itu.
Menurut US Geological Survey (USGS), gempa bumi kuat berkekuatan 5,5, 5,9, dan 6,2 mengguncang provinsi Herat dan Badghis di Afghanistan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Afghanistan mengatakan korban akibat gempa terus dilaporkan.
Baca juga: ISPA, Penyebab dan Tanda-Tandanya | OERBAN.COM
“Karena kematian & korban dari #earthquake di #Herat, @Afghanistan terus dilaporkan, Tim @WHO berada di rumah sakit membantu perawatan yang terluka & menilai kebutuhan tambahan. Ambulans yang didukung @WHO mengangkut mereka yang terkena dampak, kebanyakan dari mereka wanita dan anak-anak,” kata WHO pada X.
Getaran kuat menyebarkan kepanikan di antara penduduk setempat dan ribuan orang keluar dari rumah dan pasar mereka.
Tim darurat dan relawan sedang bersiap untuk pergi ke Herat dan membantu para korban, kata Erfanullah Sharafzoi, juru bicara Bulan Sabit Merah Afghanistan.
Beberapa getaran menyebabkan kepanikan di Herat, kata penduduk Naseema.
“Orang-orang meninggalkan rumah mereka, kita semua berada di jalanan,” tulisnya dalam sebuah teks kepada Reuters, menambahkan bahwa kota itu merasakan getaran lanjutan.
Sumber: Daily Sabah