email : [email protected]

23.6 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Genta Organik Selamatkan Warisan Anak Cucu, Jaga Kelestarian Lingkungan

Populer

Tanjung Jabung Barat, Oerban.com – Seperti manusia yang butuh makan untuk kehidupannya, begitu pula tanaman yang membutuhkan unsur hara untuk tumbuh kembangnya. Darimana unsur hara tersebut diperoleh? Pupuk jawabannya.

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu meningkatkan pasokan nutrisi penting yang meningkatkan pertumbuhan tanaman dan vegetasi di dalam tanah. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik.

Pada budidaya tanaman, penggunaan pupuk kimia lebih sering digunakan. Pupuk kimia dianggap lebih praktis dan gampang diperoleh dibandingkan dengan pupuk kandang yang belum tentu didapat dengan mudah. Namun saat ini harga pupuk kimia bisa dibilang mahal dan kadangkala tidak tersedia di pasaran.

Bahkan penggunaan pupuk kimia berlebih dan dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan bahaya yang justru merusak kesuburan tanah itu sendiri, seperti tanah menjadi keras dan semakin masam yang ujungnya dapat membunuh mikroorganisme yang dibutuhkan oleh tanah.

Dalam rangka mengantisipasi hal tersebut Kementerian Pertanian meluncurkan Gerakan Tani Pro Organik (Genta Organik) melalui Sekolah Lapang (SL) di seluruh wilayah Indonesia, salah satunya di Kabupaten Tanjab Barat. Sekolah Lapang Genta Organik telah menjadi tempat inspiratif bagi para petani dan pelajar untuk belajar dan berbagi pengetahuan tentang metode pertanian yang ramah lingkungan.

Menurut Mentan, SYL, salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, produksi pertanian bisa ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan. Pernyataan ini didukung oleh Dedi Nursyamsi, Kepala BPPSDMP yang mengatakan, “kalau kita tidak bijak dalam pemanfaatan pupuk kimia, pestisida maka tanah dan air kita akan menangis. Cara bijak yang dilakukan dapat melalui genta organik yang dapat menyelamatkan bumi”.

Baca juga  Buktikan Regenerasi Petani Masih Terus Berlangsung, Petani Milenial Asal Bireuen Geluti Usaha Hortikultura

Muhidi, salah seorang peserta SL Genta Organik Kabupaten Tanjab Barat mengatakan dengan adanya kegiatan ini telah membuka pikiran saya bahwa lahan yang digunakan ini merupakan lahan titipan anak cucu yang harus dijaga kelestarian lingkungannya. Hal tersebut disampaikan Muhidi saat acara Farm Field Day (FFD) Kabupaten Tanjab Barat yang lalu.

Seperti yang disampaikan Rumusdar, Kadis TPHP Provinsi Jambi saat memberikan arahan pada acara FFD tersebut, dengan genta organik kita diajak untuk memanfaatkan sumber daya sekitar, dengan tetap bertujuan meningkatkan produksi. Kombinasikan dengan penggunaan teknologi, bagaimana pergiliran tanaman dan pertahankan lahan pertanian agar tidak beralih fungsi sehingga nantinya dapat diwariskan ke anak cucu kita, tutur Rumusdar.

Penulis: Dyah Nastiti Anindita

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru