Kota Jambi, Oerban.com – Diperkirakan sekitar 8.000 hektare lahan lebih area akan ditanami padi dalam program Optimalisasi Lahan setelah lahan tersebut selesai dilakukan Survey Inventarisasi Desain (SID). Proses SID sendiri menggandeng Universitas Jambi dan masih merampungkan data yang telah di SID.
Progres OPLAH menjadi program utama dari Kementerian Pertanian guna memenuhi ketersediaan pangan nasional. Selain mengoptimalkan lahan rawa, kementan juga menggerakan lahan tadah hujan dan lahan padi gogo.
Tanjung Jabur Timur menjadi wilayah terluas dalam program OPLAH ini, sekitar 4.740 hektare, mengingat Tanjung Jabung Timur merupakan wilayah rawa yang sangat luas di Provinsi Jambi.
Yudi Sastro selaku penanggung jawab OPLAH di Provinsi Jambi menjelaskan bahwa proram ini mendorong para petani untuk memanfaatkan lahannya agar segera diolah dan ditanami setelah hasil SID defenitif dari Universitas Jambi.
“Harapannya lahan yang ada segera diolah dan ditanami, tentu setelah mendapatkan hasil SID. Termasuk konstruksi yang diperlukan dalam menanam nanti,” jelasnya.
Usaha pengoptimalkan lahan ini tidak saja pada lahan rawa tapi juga lahan tadah hujan dan lahan padi gogo. Untuk lahan tadah hujan diupayakan IP 0 sampai IP 1. Sementara lahan padi gogo akan memanfaatkan lahan replanting sawit yang sedang berlangsung di Provinsi Jambi.(*)
Editor: Ainun Afifah