Tanjung Jabung Timur, Oerban.com – Kementerian Pertanian bersama seluruh stakeholder terkait berkomitmen untuk saling bersinergi mewujudkan swasembada pangan secepat-cepatnya terutama dengan pemerintah daerah. Brigade pangan merupakan salah satu program strategis yang digagas Kementerian Pertanian untuk mempercepat swasembada pangan nasional.
Untuk itu, bertempat di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur, diadakan Rapat Koordinasi Swasembada Pangan yang ikut dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri Pertanian (Imam Wahyudi), Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Sunarno), Kepala BSIP Jambi (Salwati), Danramil 0419 Tanjung Jabung, Kabid PSP Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Jambi, serta Bapeltan Jambi.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Sunarno) mengatakan pada tahun 2025 ini pihaknya diminta tanam padi sebesar 37.475 ha. Permasalahan yang dihadapi di lapangan adalah lokasi oplah yang selalu berpindah-pindah dan masalah lama belum terselesaikan.
Kadis telah meminta kepada Kabid PSP turun ke lapangan untuk mengecek permasalahan kenapa tidak bisa menaikkan IP. Tahun 2025 ini juga diminta menaikkan produksi sejumlah 39 ribu ton menghasilkan padi dan minimal harus bisa naik menjadi IP 200, sedangkan padi gogo alokasinya sebesar 288 Ha. Mengenai brigade pangan, Kadis memandang dari tupoksinya sangat berpengaruh terhadap kegiatan pertanian di pusat.
Perwakilan Dinas TPHP Provinsi jambi diwakili oleh Kabid PSP (As’ad), ada beberapa catatan penting dalam Oplah dan PAT di mana rakor yang diadakan di Sungai Penuh dan Kerinci beberapa hari yang lalu merupakan energi baru dalam swasembada pangan. Selanjutnya support luar biasa dari pihak TNI mulai dari atas sampai bawah serta kehadiran brigade pangan yang sangat penting dalam setiap Kabupaten. Tanjabtim kawasan yang luar biasa baik dari luas lahan maupun produktivitas sehingga harus saling berbagi dan mendukung kegiatan Brigade Pangan.
Sementara itu, Tenaga Ahli Menteri (TAM), Imam Wahyudi berharap kepada semua sektor untuk saling bekerja sama dan memegang amanah dalam kegiatan swasembada pangan. Kunci pertama untuk menyukseskan kegiatan ini adalah kevalidan data dan harus di verifikasi lapangan. Kedua, melibatkan TNI dalam program ini dalam upaya mewujudkan swasembada pangan.
Kemudian harus melibatkan penyuluh untuk memberi pemahaman kepada petani agar bisa swasembada pangan. Brigade pangan bukan hanya untuk mewujudkan swasembada pangan, tapi juga untuk memunculkan enterpreneur-enterpreneur andal di bidang pertanian.
Selain itu juga dilakukan diskusi dan evaluasi terkait kegiatan Oplah dan Brigade Pangan tahun 2024 yang dipimpin oleh Penyuluh Pertanian BSIP yang dilanjutkan dengan mekanisme pelaporan laporan tanam harian (Oplah dan reguler) serta penyusunan timeline percepatan pencapaian target Oplah dan reguler tahun 2025. Rapat koordinasi ini bertujuan untuk membahas tantangan yang dihadapi dilapangan serta strategi merealisasikan kegiatan brigade swasembada pangan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan pertanian sangat penting untuk masyarakat.
“Ingat, tidak ada pangan, tidak ada negara dan peradaban. Mati hidupnya negara, pertama ditentukan oleh pertanian. Jadi ini sangat vital, kalau pertanian bermasalah,” tegas Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menegaskan, salah satu fokus Kementan adalah mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada.
“Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri,” kata Santi.(*)
Editor: Ainun Afifah