Banyuwangi, Oerban.com – Imam Mahrudi (26) tega aniaya ibu kandung sendiri, Supiatun (60) dipukuli dan disiksa oleh anak kandungnya dengan menggunakan alat penumbuk kopi dan padi (alu). Ini dilakukan lantaran Im merupakan orang yang mudah emosi dan tempramental. Im sungguh seorang anak yang durhaka.
Hantaman benda tumpul itu sangat kuat hingga meninggalkan bekas luka dijidat Supiatun. Tidak mampu menahan sakit korban pun berteriak minta tolong kepada tetangga disekitar korban tinggal. Teriakan tersebut didengar oleh warga Dusun Krajan, Desa Alas Buluh, Wongsorojo.
Kejadian penganiayaan tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu korban sedang istirahat siang, tiba-tiba pelaku lansung memukul korban. Ini dilakukan Im karena ia menginginkan sesuatu, namun tidak dituruti oleh sang ibu.
Kapolsek Wongsorejo Iptu kusmin menceritkan kronolgi kejadia tersebut yang dimuat dilaman detinews.com “Pelaku minta sesuatu. Tapi tidak dituruti, akhirnya pelaku ngamuk,” ujarnya pada Sabtu, (6/9/2018).
Para tetangga yang mendengar teriakan korban bermaksudn ingin menolong korban. Taopi kejadian yang berlansung dalam rumah tersebut membuat para tetangga tidak berani masuk. Setelah datang paman pelaku Abdul Kadir, ia lansung masuk ke rumah korban dan melerai penganiayaan itu.
Niat baik Abdul Kadir malah membuat pelaku tambah marah. Lengan Abdul Kadir sampai harus diperban karena terluka.
Kapolsek mengatkan “Pelaku sempat didorong oleh pamanny agar tak memukuli ibunya, eh malah kena sasaran pemukulan juga.”
“Ulahnya, sudah keterlaluan. Tiap kali marah selalu ada saja yang dipukul. Pemicunya karena minta sesuatu tapi tak dituruti,” sambungnya.
Menurut Kapolsek tindakan kekerasa ini telah dilakukan berulang kali oleh pelaku kepada orang terdekatnnya. Saat ini kasus penganiayaan tersebut masih ditangani oleh Polsek Wongsorejo. Kasus ini dilaporkan lansung oleh paman korban.
Mungkin Im adalah jelmaan Malin Kundang dimasa sekarang. (LIA)
- Advertisement -
IM TEGA PUKULI IBU KANDUNG DENGAN ALAT PENUMBUK PADI
- Advertisement -