Jakarta, Oerban.com – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapillu) Partai Demokrat Andi Arief, mengaku jika saat ini akun twitter lamanya sedang dikuasai oleh ‘Kakak Pembina’. Menurut keterangan dari twitter resmi Demokrat, Andi tidak dapat mengakses akun @Andiarief_ sejak pukul 19:45 WIB.
Sebelumnya, Andi memang gencar membuat cuitan-cuitan untuk mempertegas sikap atas penolakan Kongres Luar Biasa (KLB), yang diadakan di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Jumat (5/3).
Selain akun twitter, Andi juga mengaku jika nomor HP lamanya tiba-tiba bisa membroadcast, dan hal itu dilakukan oleh orang lain.
“Akun saya yang lama tidak di tangan saya lagi. Seminggu ini selain akun twitter @Andiarief__ , nomor HP setahun lalu bisa tiba-tiba membroadcast oleh orang lain. Tuit saya akhir-akhir ini soal menolak KLB dan mengecam KSP Moeldoko yamg mengkudeta partai. Saya orang lemah, tapi semangat tidak,” Terangnya di akun twitter baru @AndiArief_ID pada Kamis (4/3).
Lebih lanjut, Andi mengatakan jika Menko Polhukam Mahfud MD hanya diam atas kudeta yang dilakukan oleh Moeldoko bersama segelintir mantan kader Demokrat.
Padahal, sebelumnya andi telah memperingatkan jika pengambilalihan partai secara ilegal dapat berpotensi menimbulkan korban dan pertumpahan darah.
“Syarat KLB harus ada izin ketua majelis tinggi Pak SBY. Puluhan kader malam ini menginap di kediaman SBY menjaga beliau dan Ketum AHY, takut keselamatannya terancam. Pak Moeldoko gunakan jurus nekad,” Jelasnya.
Terakhir, Andi mengingatkan jika pemerintah tetap membiarkan KLB ilegal terjadi, maka jangan salahkan jika SBY melakukan demonstrasi di depan istana.
“Pak Jokowi harusnya bisa bertindak, terlalu lembek bela demokrasi. Soal etika hargai mantan Presiden (SBY) yang lakukan kebenaran juga beku hatinya. Jangan salahkan jika mantan Presiden demonstrasi di Istana dengan standar prokes,” Tegasnya.
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini