Sarolangun, Oerban.com – Mahasiswa dari Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Jambi melakukan pemberdayaan pada masyarakat Suku Anak Dalam (SAD) tentang inovasi penanam jagung di Desa Sungai Terap, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.
Kegiatan pemberdayaan ini dilaksanakan pada tanggal 23-27 mei 2023, dibimbing oleh Dr. Asparian, S.KM., M.Kes., CIQaR La Ode Reskiaddin, S.KM., MPH.,CIQaR. M. Ridwan, SKM.,MPH.,CIQaR, Ismi Nurwaqiah Ibnu, S.Gz., M.Kes, Hubaybah, S.KM.,MKM. Hendra Dhermawan Sitanggang, SKM.,M, dan Epid Yohana Pamela Berliana M, S.Sos., MA.
Permasalahan yang terjadi pada SAD di Desa Sungai Terap adalah permasalahan ekonomi. Kehidupan SAD di Sungai Terap masih di bawah garis kemiskinan, karena mereka masih hidup dengan bermata pencaharian berburu, mencari jenang, mencari rotan, mengambil umbi dan sebagian ada yang berladang.
Saat hari pertama kedatangan para mahasiswa, mereka melakukan observasi secara langsung terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat SAD di Sungai Terap. Di beberapa lokasi ditemukan adanya lahan pertanian yang sudah di tanami dengan beberapa tumbuhan seperti cabai, kacang panjang dan beberapa tanaman lain. Namun, tumbuhan yang ada rusak karena tidak dirawat dengan baik.
Dalam kegiatan pemberdayaan, mahasiswa melakukan banyak aktivitas seperti senam pagi dan juga gotong royong bersama masyarakat SAD di Sungai Terap. Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat juga melakukan kegiatan sosialisasi, edukasi dan demonstrasi kegiatan penanam jagung bersama masyarakat SAD di Sungai Terap. Tak hanya itu pemberian bibit, pupuk, dan alat pertanian yang berguna untuk keberlangsungan kegiatan pun diberikan oleh Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk menunjang jalannya kegiatan dan membantu dalam meningkatkan pengetahuan dan perekonomian masyarakat SAD di Sungai Terap.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat pada Suku Anak Dalam dilakukan dengan harapan mampu meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat Suku Anak Dalam sehingga dapat meningkatkan taraf hidup mereka setelah adanya pengetahuan baru yang mereka dapatkan di bidang pertanian.
Editor: Ainun Afifah
