Batanghari, Oerban.com – Siswa SMK merupakan generasi penerus dunia pertanian yang akan melanjutkan tongkat estafet pembangunan pertanian. Sebagai penerus pembangunan pertanian, peranan siswa SMK harus dibangun atau dikembangkan sehingga terwujud manusia seutuhnya atau manusia yang berbobot atau yang berkualitas sesuai dengan hakikat dan sasaran pembangunan nasional Indonesia, begitu pernyataan Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
Bagaimana caranya melihat kualitas para siswa SMK tersebut? Salah satunya yaitu melalui Uji Kompetensi Keahlian (UKK). UKK merupakan penilaian yang diselenggarakan khusus bagi peserta didik di SMK guna mengukur pencapaian kompetensi para siswa. UKK merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menjamin mutu pendidikan pada satuan pendidikan SMK, di mana diharapkan melalui program ini SMK bisa menghasilkan lulusan yang berkompeten.Â
SMK-PP Negeri Jambi juga menyelenggarakan UKK ini untuk mengetahui kompetensi siswa pada keahliannya masing-masing. SMK-PP Negeri Jambi memiliki enam jurusan kompetensi keahlian yaitu Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Agribisnis Tanaman Perkebunan, Agribisnis Ternak Ruminansia, Agribisnis Ternak Unggas, Agribisnis Perikanan Air Tawar, dan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.Â
Selama 2 hari yaitu pada tanggal 5 dan 6 Maret 2024 diselenggarakan UKK untuk enam jurusan kompetensi yang ada dengan penguji berasal dari internal dan eksternal SMK-PP Negeri Jambi. Kegiatan UKK ini dibuka langsung oleh kepala sekolah, repreanis dan dihadiri oleh 205 orang siswa/siswi peserta UKK, jajaran guru dan para penguji.
Dalam arahannya, repreanis menyatakan agar seluruh peserta UKK dapat mengikuti ujian dengan baik sehingga nanti bisa lulus semua dengan nilai yang baik pula. Harapan saya ke depannya, para siswa SMK-PP Negeri Jambi dapat diterima di dunia kerja dan menjadi manusia yang mandiri.
Para penguji eksternal yang ikut serta dalam UKK ini berasal dari Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi, Fakultas Peternakan Universitas Jambi, dan SMKN 2 Kabupaten Tanjung Jabung Timur.Â
Mewakili para penguji eksternal, dosen Fakultas Peternakan Universitas Jambi menyatakan bahwa sertifikat kompetensi yang diperoleh nantinya merupakan kunci untuk turun ke lapangan agar bisa survive. Mengapa demikian? Karena sertifikat tersebut merupakan bukti bahwa siswa SMK telah menguasai bidang yang digeluti selama pembelajaran 3 tahun ini. (Dyah Nastiti Anindita)
Editor: Ainun Afifah
