Kuala Tungkal, Oerban. com – Sudah hampir dua bulan belakang kabut asap menyelimuti provinsi Jambi, kini kondisinya makin parah. Masyarakat tidak bisa lagi menghirup udara segar sehingga mulai sesak nafas. (10/09/2019)
Kondisi ini makin diperparah dengan ditemukannya beberapa titik spot api di di beberapa daerah, berdasar data dari BMKG lebih dari 30 hot spot melalui citra satelit hotspot Modis.
Meskipun usaha untuk memadamkan api sudah dilakukan berbagai pihak, baik TNI, Polri, Manggala Agni, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD beserta tim bantuan dari perusahaan tapi karena luasnya wilayah membuat usaha tersebut masih perlu dioptimalkan.
Sementara itu demi membantu masyarakat agar tidak terlalu parah terpapar akibat makin pekatnya kabut asap, Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI melalui beberapa kader-kadernya memberikan masker kepada masyarakat. Terutama di daerah Kuala Tungkal yang di pimpin oleh Hendra Koto.
“Kondisi cuaca yang sangat berkabut di daerah Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengakibatkan banyak orang tua khawatir akan kesehatan anaknya dimana mulai nampak gangguan pernapasan hingga batuk pada anak dan bahkan orang tua. Kondisi ini menggerakkan hati penggiat sosial GARBI Tanjab Barat Hendra Koto bersama dengan Kelompok Nelayan Tungkal Samudra melakukan kegiatan sosial pembagian masker gratis kepada anak-anak PAUD, anak sekolah madrasah dan masyarakat nelayan yang bermukim di kelurahan Kampung Nelayan Kuala Tungkal”, ungkap Hendra Koto.
Lebih lanjut Hendra Koto menyampaikan bahwa sebanyak 2000 Pcs masker dibagikan di beberapa titik lokasi yang dianggap sangat pekat dan menggangu pernapasan diantaranya, Madrasah Nurul Bayan RT. 11, PAUD Sakinah RT 11, Madrasah Parit Empat RT. 07 dan 09, hingga Masyarakat Nelayan di Parit Empat dan Parit Lima Tungkal I.
Hendra Koto, inisiator aksi sosial ini mengungkapkan bahwa kabut asap yang sangat pekat ini bukan hanya menggagu jarak pandang nelayan juga membahayakan pernapasan, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil. Perlu tindakan preventif berupa menganjurkan anak dan ibu hamil/ menyusui agar keluar rumah menggunakan masker. Pembagian masker gratis ini bertujuan sebagai simbol kepedulian sosial atas semakin krisisnya udara sehat yang dikonsumsi masyarakat. Hendra Koto mengajak semua pihak untuk berpartisipasi aktif mencegah korban sakit ISPA, akibat kabut asap dan debu dengan berkontribusi membagikan masker gratis. (TIM)