Madrid, Oerban.com – Jumlah kasus pelecehan seksual anak yang dilaporkan di Spanyol telah meningkat empat kali lipat selama dekade terakhir, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Selasa, dengan para juru kampanye memperingatkan kebangkitan internet telah membuat anak di bawah umur lebih rentan terhadap eksploitasi.
Sebanyak 1.093 kasus pelecehan seksual yang melibatkan anak-anak dan remaja di bawah umur dilaporkan ke ANAR Foundation, sebuah badan amal perlindungan anak Spanyol, dibandingkan dengan 273 kasus pada 2008, katanya dalam laporan baru.
Angka-angka tersebut didasarkan pada analisis pesan telepon dan internet yang diterima selama periode ini oleh saluran bantuan dan layanan dukungan online yang dijalankan oleh ANAR Foundation, yang merupakan singkatan dari Aid to Children and Adolescents at Risk.
Hanya 10% korban yang melanjutkan pengaduan ke polisi, kata laporan itu.
Sekitar empat dari lima korban adalah perempuan, mayoritas remaja. Dalam kasus di mana anak laki-laki dilecehkan, mereka kebanyakan berusia di bawah 12 tahun, studi tersebut menemukan.
Sebagian besar pelecehan melibatkan sentuhan yang tidak pantas, tetapi satu dari 10 korban melaporkan mengalami penetrasi yang disertai dengan kekerasan.
“Bisakah kita sebagai masyarakat mengizinkan angka-angka ini, mengetahui bahwa di balik masing-masing ada korban rentan yang menderita tak terhitung jumlahnya?” kepala departemen hukum amal, Sonsoles Bartolome, mengatakan pada konferensi pers.
Sementara kemauan yang lebih besar di pihak korban muda untuk angkat bicara sebagian berada di belakang peningkatan, penggunaan internet yang lebih besar oleh anak di bawah umur juga menjadi penyebabnya, tambahnya.
“Teknologi baru telah membuka pintu untuk jenis pelanggaran baru yang tidak ada sebelumnya,” kata Bartolome, mengutip perawatan online para korban atau penerbitan foto telanjang secara online tanpa persetujuan sebagai contoh.
Direktur program yayasan, Benjamin Ballesteros, mengatakan akses mudah ke pornografi daring disalahkan atas peningkatan “setiap” mengkhawatirkan “dalam pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur yang dilakukan oleh kelompok, yang katanya sekarang merupakan 10% dari semua pelecehan seksual anak, naik dari hanya 2.1% pada tahun 2008.
“Kami merasa ini jelas terkait dengan penggunaan internet yang tidak terkontrol, tanpa pengawasan orang tua, dan di atas semua itu pornografi” di mana pelecehan seksual kelompok sering digambarkan dan wanita sering “direndahkan, dihina dan dianiaya,” tambahnya.
Sumber: Daily Sabah
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini