email : [email protected]

30 C
Jambi City
Jumat, Maret 29, 2024
- Advertisement -

Kembali ke Indonesia, Petani Muda Magang Jepang Asal Aceh Gerakkan Pemuda Daerahnya

Populer

Tapaktuan, Oerban.com – Pertanian yang maju, mandiri, dan modern memerlukan adanya SDM yang unggul dan kompeten, tegas Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Program magang Jepang yang ada pada Kementerian Pertanian akan memberikan kesempatan kepada peserta yang lolos untuk mendapatkan keterampilan secara langsung. Selain itu juga menumbuhkan nuansa kerja yang kondusif guna mendorong terciptanya inovasi.

Marzukri, petani muda alumni magang Jepang asal Aceh baru saja menyelesaikan kegiatan magangnya Desember 2022 lalu. Marzukri merupakan salah satu dari 53 orang petani muda yang berhasil lolos dalam program magang Jepang tahun 2022 lalu. Selama 8 bulan dari Mei sampai Desember 2022, Marzukri menimba ilmu dibawah Niigata Agricultural Exchange Council (NAEC) mulai dari manajemen pola tanam sampai pemasaran produknya.

Marzukri telah kembali ke kampung halamannya di Aceh Selatan. Pemuda yang juga Korwil Duta Petani Milenial dan Andalan (DPM/DPA) Provinsi Aceh ini tengah mengolah lahan untuk penanaman cabai dan jagung.

“Saat ini saya tengah melakukan pengolahan lahan untuk persiapan penanaman cabai dan jagung. Saya menggunakan sistem manajemen budidaya tanaman ramah lingkungan untuk memperoleh kualitas produksi yang sehat,” ujar Marzukri.

Marzukri menjelaskan, sekarang penggunaannya baru 50 % organik, dan masih menggunakan pupuk kimia yang diberikan sesuai dengan dosis, tepat waktu dan tepat sasaran, supaya tidak terjadi percemaran lingkungan diakibatkan pemberian pupuk kimia yang berlebihan.

“Selain itu saya punya target pasar, untuk menjual hasil produksi yang kualitasnya terbaik. Saya harap ini nanti bisa menjadi produksi contohan bagi petani milenial lainnya agar semangat untuk bertani,” kata Marzuki

Seperti yang pernah dikemukakan oleh Dedi Nursyamsi bahwa para petani milenial yang lolos magang Jepang ini harus dan wajib menjadi petani muda andalan di daerahnya setelah kembali dari Jepang. Mereka yang pulang harus menjadi pionir, role model petani, dan agripreneur yang sukses.

Baca juga  UPT Kementan Ikuti Rakor Persiapan HKP ke 51 Tingkat Provinsi Jambi

Penulis: Dyah Nastiti Anindita

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru