email : oerban.com@gmail.com

31.4 C
Jambi City
Tuesday, May 20, 2025
- Advertisement -

Ketika Nikmat Itu Dicabut: Renungan atas Penglihatan, Pendengaran, dan Hati

Populer

Oleh: Dion Gunanto Efrijum*

Oerban.com  Allah SWT berfirman dalam Alquran bahwa Dia telah menganugerahkan kepada manusia pendengaran, penglihatan, dan hati, tetapi banyak di antara mereka yang tidak bersyukur (QS As-Sajdah: 9). Nikmat-nikmat ini bukan sekadar organ fisik, melainkan sarana untuk memahami, menerima hidayah, dan membedakan mana yang benar (haq) dan mana yang salah (batil).

Betapa luar biasanya anugerah ini. Dengan penglihatan, kita dapat menyaksikan ayat-ayat karuniyah-Nya, ilmu pengetahuan, dan keindahan ciptaan-Nya. Dengan pendengaran, kita dapat menyimak wahyu, nasihat, dan pelajaran kehidupan. Dan dengan hati, kita diberi kemampuan untuk merenung, merasa, dan memahami makna terdalam dari setiap kejadian.

Namun sayangnya, tidak semua manusia memanfaatkan nikmat tersebut. Sebagian justru membiarkannya mati. Allah telah mengingatkan dalam QS Yasin: 7–10 bahwa ada manusia yang telah dikunci mata, telinga, dan hatinya, sehingga mereka tidak dapat lagi menerima petunjuk.

Ini bukan karena Allah berlaku zalim, tetapi karena mereka sendiri yang terus menolak kebenaran, sehingga nikmat itu pun dicabut sebagai bentuk hukuman.

Baca juga  Berbakti kepada Orang Tua: Kunci Ridho dan Keberkahan Hidup

Allah bahkan mengingatkan kita bahwa manusia bisa lebih rendah dari hewan jika tidak menggunakan akalnya. Dalam QS Al-A’raf: 179, disebutkan bahwa mereka yang tidak menggunakan penglihatan, pendengaran, dan hati untuk mengenal Allah adalah seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat.

Realitas ini bisa kita lihat pada mereka yang menyaksikan penderitaan manusia lain seperti tragedi di Gaza tanpa rasa empati. Mata melihat, tetapi hatinya tidak bergerak.

Telinga mendengar, tetapi tidak ada getar keimanan. Seakan-akan mereka bukan lagi manusia, melainkan makhluk yang kehilangan fitrahnya.

Padahal kita sebagai manusia adalah makhluk yang dimuliakan (al-mukarram). Kita diberi akal untuk membedakan, diberi nafsu untuk diuji, dan diberi tanggung jawab sebagai khalifah di bumi.

Sebagai mukallaf, kita memikul amanah besar: menjaga bumi, menegakkan kebenaran, dan hidup sebagai hamba yang bersyukur.

Baca juga  Tarbiyah Diri dan Kisah Inspirasi dari Dion Eprijum Ginanto, Ph.D

Allah juga berfirman dalam QS Ibrahim: 7, “Jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

Ini menjadi pengingat bahwa nikmat iman, akal, dan indera harus dijaga dengan rasa syukur bukan sekadar diucapkan, tapi diwujudkan dalam ketaatan.

Salah satu bentuk syukur adalah menjaga keistiqomahan ibadah. Ramadan menjadi saksi semangat kita dalam beribadah tahajjud, dhuha, zikir, dan membaca Qur’an.

Tapi mengapa setelah Ramadan, semangat itu padam? Ibadah seperti kehilangan cahaya, padahal setan telah kembali berkeliaran, membisik dari segala arah.

Mari kita rawat amalan Ramadan di luar bulan suci. Cari bentuk ibadah yang paling mendekatkan kita pada Allah apakah itu tahajjud, zikir, atau tilawah.

Jadikan Allah sebagai tempat curhat utama, bukan manusia. Sebab curhat kepada Tuhan Semesta Alam lebih menenangkan daripada kepada sesama makhluk.

Baca juga  Tarbiyah Diri dan Kisah Inspirasi dari Dion Eprijum Ginanto, Ph.D

Kita berlindung kepada Allah agar tidak dicabut nikmat iman, mata yang bisa melihat kebenaran, telinga yang peka terhadap kebaikan, dan hati yang hidup. Sebab dunia ini fana dan penuh ujian, sedangkan akhirat adalah tujuan.

Semoga kita termasuk orang-orang yang bersyukur dengan benar: tunduk kepada Allah, menjaga ibadah, dan menjauhi maksiat. Agar kelak, kita bisa menikmati nikmat yang paling besar: surga Firdaus yang tertinggi.

*Penulis merupakan Dosen UIN STS Jambi dan aktif dalam dunia Pendidikan. 

Baca juga  Berbakti kepada Orang Tua: Kunci Ridho dan Keberkahan Hidup
- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru