Dagestan, Oerban.com – Khabib Nurmagedov, petinju bebas dari Rusia ini sering menjadi sorotan, tak terkecuali ketika dia bicara tentang kematian. (10/11/2020)
Sejak memenangi laga terakhirnya di Abu Dhabi (UEA), Khabib Nurmagedov mengumumkan berhenti menjadi petinju.
Hal tersebut membuat publik dan penggemarnya agak kecewa. Sebab nama Khabib sudah menjadi ikon tersendiri.
Tidak hanya di kota kelahirannya Dagestan, nama Khabib Nurmagedov juga kesohor hampir diseluruh dunia.
Kemampuan tinju yang dimiliki Khabib terbilang unik, terutama kuncian yang sangat mematikan lawan.
Sejak pertama kali ikut kejuaraan tarung bebas MMA di tahun 2008 kontra Vusal Bayramov di ajang CSFU (Combat Sambo Federation of Ukraine) Champions League. Dan terakhir melawan Justin Gaethje, Khabib tak pernah kalah.
29 kali tanding, semuanya disapu bersih oleh Khabib sianak beruang.
Namun kali ini Khabib bicara diluar kebiasaan bertarungnya. Khabib bicara soal kematian, seperti video yang diunggahnya.
Menurut Khabib, siapa saja akan mengalami kematian. Dan semuanya akan menyesal, kecuali bagi mereka yang beramal.
“Semua orang akan mati, dan akan merasakan sakitnya kematian, namun tidak bagi mereka yang berbuat baik, baginya kematian adalah anugrah,” ujar Khabib.
Kematian dialami siapa saja, orang kaya, orang miskin, anak-anak, orang tua, siapa saja. Tapi setiap orang akan berbeda dalam menghadapinya.
“Semua orang berbeda menghadapi mati, tergantung amal kebaikannya,” lanjut Khabib.
Setelah mati, masing-masing akan ditanam dalam tanah (kubur), dan ukurannya juga sama. Tidak ada beda sama sekali.
“Sikaya, miskin, sama saja, masuk dalam tanah dan dikubur. Harta, keluarga akan pergi meninggalkannya, hanya kebaikan yang akan menemaninya”, tutup Khabib dalam video yang diunggahnya beberapa hari lalu.
Kini Khabib Nurmagedov, memilih menjaga dan merawat ibunya, sejak sang ayah Abdulmanap Nurmagedov meninggal dunia 3 Juli 2020 lalu.
Dia berjanji untuk berhenti menjadi petinju, dan menghabiskan waktunya bersama ibunya.
Penulis : Tim Redaksi