Paris, Oerban.com – Tidak ada yang menyangka bahwa perempuan tua bernama Lucile Randon, yang lahir pada 11 Februari 1904, atau biasa dipanggil Suster Andre mengatakan dia tidak menyadari bahwa dia telah tertular virus corona, yang menginfeksi 81 penghuni panti jompo di kota tenggara Toulon, menewaskan 10 di antaranya.
“Saya diberitahu bahwa saya mendapatkannya,” kata suster itu kepada Agence France-Presse (AFP) menjelang ulang tahunnya. “Saya sangat lelah, itu benar, tapi saya tidak menyadarinya.”
David Tavella, juru bicara panti jompo Sainte-Catherine-Laboure, mengatakan dia telah “mengalami pengurungan tiga kali lipat: di kursi roda, di kamarnya dan tanpa kunjungan.”
“Jadi ulang tahunnya, itu menyemangati kita kembali,” tambahnya, menyusulpernyataan tentang wabah mematikan itu.
Suster Andre berkata bahwa dia tidak akan melakukan sesuatu yang istimewa untuk ulang tahunnya yang ke 117, tetapi rumah itu sedang merencanakan perayaan untuknya.
Akan ada misa khusus di rumah itu, yang dihadiri selusin biarawati, dan koki sedang mempersiapkan pesta ulang tahun foie gras, capon fillet dengan jamur porcini dan makanan penutup favorit Suster Andre: Alaska panggang, dicuci dengan segelas port.
Lahir di Ales dalam keluarga Protestan, dia tumbuh sebagai satu-satunya gadis di antara tiga bersaudara.
Salah satu kenangan terindahnya adalah kembalinya dua saudara laki-lakinya di akhir Perang Dunia I.
“Jarang terjadi, dalam keluarga, biasanya ada dua yang tewas, bukan dua yang hidup. Mereka berdua kembali,” katanya kepada AFP tahun lalu, pada ulang tahunnya yang ke-116.
Dia masuk Katolik dan dibaptis pada usia 26 tahun. Dia bergabung dengan biarawati Daughters of Charity pada usia 41 tahun.
Sister Andre kemudian ditugaskan ke sebuah rumah sakit di Vichy, di mana dia bekerja selama 31 tahun dan kemudian menghabiskan 30 tahun di panti jompo di Pegunungan Alpen Prancis sebelum pindah ke Toulon.
Dia adalah orang tertua kedua di dunia, menurut Kelompok Riset Gerontologi, setelah wanita Jepang Kane Tanaka , yang berusia 118 tahun.
Saat ditanya apa yang akan ia katakan kepada orang muda untuk menginspirasi mereka, Suster Andre berkata, “Berani dan tunjukkan kasih sayang.”
Virus korona terkenal karena terkadang membunuh sebagian besar masyarakat lanjut usia, tetapi laporan di seluruh dunia tentang centenarian yang selamat dari virus telah membawa harapan di tengah pandemi. Di Turki, seorang wanita berusia 105 tahun dengan cepat mengatasi COVID-19 pada bulan Desember, sebuah prestasi yang menginspirasi negara tersebut saat bergulat dengan penyakit mematikan.
Editor : Renilda Pratiwi