email : [email protected]

23.8 C
Jambi City
Rabu, April 17, 2024
- Advertisement -

Kondisi Pandemi, Petani Kabupaten Bungo Tetap Panen Padi Guna Dukung Ketersediaan Pangan

Populer

Muara Bungo, Oerban.com – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah daerah menjamin stok pangan beras dalam kondisi aman, walaupun seluruh masyarakat di dunia saat ini masih was-was dengan pandemi virus covid-19 yang belum juga reda. Bahkan informasi mengenai adanya virus jenis baru yang merupakan mutasi dari covid-19 turut meresahkan masyarakat.

Oleh karena itu pemerintah pusat dan daerah melalui kostratani sangat bekerja keras dalam mendukung asupan ketersediaan pangan di tengah pandemi covid-19 ini.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, yang menentukan hidup matinya suatu bangsa. Meskipun saat ini negara kita masih diserang wabah Covid-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen. Itulah yang membuktikan bahwa pertanian tidak berhenti, tambahnya Dedi.

Adapun kelompok tani Tanjung Jati yang terletak di Desa Tanjung Agung Kecamatan Muko-Muko Bathin VII Kabupaten Bungo turut berpartisipasi dalam penyediaan stok pangan di daerah tersebut. Di bawah kepemimpinan M. Haris, kelompok tani Tanjung Jati berhasil panen padi sawah varietas Inpara 3.

Alhamdulillah, dalam kondisi seperti sekarang ini kami masih bisa panen, tutur Haris. Di lahan seluas 15 ha ini kami mampu mencapai produktivitas 5 ton/ha, tidak jauh lah dari potensi hasil yang digambarkan, lanjut Haris.

Hal ini dibenarkan oleh Surmila Dewi, penyuluh pertanian setempat. Mungkin salah satunya dikarenakan pemanenan masih menggunakan cara tradisional, menggunakan sabit, sehingga mengakibatkan kehilangan hasil yang tinggi. Selain itu perontokan padi juga masih tradisional yaitu dengan cara memukul-mukulkan batang padi ke bambu.

Sebenarnya jika menggunakan power thresher ataupun combine harvester, petani dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga serta yang paling penting meminimalisir kehilangan hasil, ungkap Surmila. Namun mesin tersebut baru bisa dijemput besok pagi. Semoga petani yang belum menyelesaikan panennya dapat menggunakan mesin tersebut untuk efesisensi kegiatan panen.

Baca juga  Tindak Lanjuti Himbauan Kementan, Bapeltan Jambi Gelar Zikir dan Doa Bersama

Hal senada pernah dikatakan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), bahwa inovasi, teknologi, dan mekanisasi, sudah harus diterapkan dalam pertanian. Cara-cara lama dalam bertani yang dilakukan secara manual dan konvensional harus ditinggalkan. Manfaatkan alsintan yang tersedia untuk meningkatkan produktivitas pertanian. “Kita di Kementerian Pertanian akan terus mendorong agar petani Indonesia semakin maju, semakin mandiri, dan tentunya modern. Untuk mendukung hal ini, tentu penggunaan alsintan tidak bisa dikesampingkan,” tegas SYL.

Penulis: Dyah Nastiti Anindita 

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru