email : [email protected]

26.7 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Kunjungi Petani Penangkar Benih Padi, Kementerian Pertanian Survei Kelayakan Menjadi Calon P4S

Populer

Tanjabbar, Oerban.com – Pemberdayaan masyarakat tani adalah salah satu upaya mewujudkan masyarakat tani agar menjadi ahli dalam menjalankan usaha taninya, dan mampu mengorganisasi diri dalam kegiatan agribisnis melalui proses pembelajaran secara terus menerus. Pemberdayaan masyarakat tani tidak semata-mata menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah saja. Secara nyata kegiatan belajar mengajar diantara sesama petani yang merupakan bentuk konkrit partisipasi petani dalam mengembangkan sumber daya manusia pertanian.

Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai kelembagaan pelatihan petani diharapkan dapat secara langsung berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian dalam bentuk pelatihan/permagangan bagi petani dan masyarakat di wilayahnya.

Peran  P4S diakui oleh Kementerian Pertanian sangat luar biasa untuk pembangunan pertanian di Indonesia. Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan P4S adalah pembaharu pertanian di tanah air, khususnya pedesaan. Mendukung pernyataan SYL, Kepala Badan BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa gerakan pembaharuan desa adalah dasar dari gerakan pembangunan pertanian nasional. Maka dari itu berdirinya P4S dari suatu kelompok tani perlu di survey dan melewati proses verifikasi terlebih dahulu.

Rahmat, seorang petani berusia 42 tahun asal Desa Rawa Medang, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan ketua kelompok tani Karya Mukti yang kelompoknya mempunyai luasan lahan padi sawah sejumlah 50 hektar. Rahmat juga menjadi anggota gapoktan Maju Jaya sebagai manajer UPJA. 12 kelompok tani yang bernaung dibawah Gapoktan Maju Jaya tidak semua menjadi penangkar benih.

“Tapi tidak menutup kemungkinan bila ada yang berminat dan mau belajar kami terima, tentunya dengan konsekuensi yang telah dijelaskan sebelumnya,” ujar Rahmat.

Rahmat telah menjadi penangkar benih padi sejak tahun 2016. “Awalnya saya mengikuti pelatihan teknis sebagai penangkar benih yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Propinsi Jambi”, Rahmat mulai bercerita.

Baca juga  UPT Kementan Terus Lakukan Terobosan Atasi Kelangkaan Pupuk

“Singkat cerita di tahun 2017 PT. Petani yang sekarang merger dengan PT. Sang Hyang Seri mempercayakan penyediaan benih padi kepada kami,” tambahnya.

Karya Mukti juga merupakan brand nama penangkar yang diketuai oleh Rahmat ini konsisten menjadi penangkar benih sampai saat ini. Kecamatan Batang Asam memang merupakan sentra padi sawah irigasi dengan berbagai macam varietas yang ditanam.

“Kerja sama yang kami lalui selama ini tidak selalu berjalan mulus, pernah 150 ton benih padi yang seyogyanya sudah pasti akan diambil, ditolak. Kami harus putar otak agar anggota penangkar dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka,” ungkap Rahmat.

Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jambi yang berkesempatan mengunjungi kelompok penangkar benih Karya Mukti telah melakukan beberapa tanya jawab dan peninjauan lokasi. Dari hasil tanya jawab dan peninjauan lokasi diketahui bahwa kelompok penangkar ini telah menjadi penyedia benih tidak hanya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat saja melainkan Kabupaten dalam Propinsi Jambi bahkan ke Propinsi tetangga juga.(DNA)

Editor: Ainun Afifah

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru