Muaro Jambi, Oerban.com – Salah satu program Kementerian Pertanian bersama bapak Amran Sulaiman yaitu bagaimana meningkatkan produksi pangan baik melalui PAT (Perluasan Areal Tanam) maupun Optimasi Lahan Rawa agar Indonesia dapat mencapai swasembada pangan tahun 2045. Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang mendapatkan tugas mengembangkan program tersebut di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bungo, Tebo, dan Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
Seiring dengan hal tersebut, di lingkungan perkantoran Balai Pelatihan Pertanian Jambi juga sedang digalakkan penanaman padi apung untuk memanfaatkan areal lain seperti kolam ataupun wilayah tergenang lainnya untuk dapat menghasilkan produksi pertanian terutama tanaman pangan.
Subkoordinator Penyelenggara Pelatihan, Konsultasi, dan Pusat Inkubator Agribisnis (PIA) mengatakan bahwa padi apung merupakan salah satu program uji coba pemanfaatan lahan banjir untuk meningkatkan ketahanan pangan.
“Menjawab tantangan untuk meningkatkan swasembada pangan, Bapeltan Jambi membuat unit pembelajaran padi apung dan sebagai salah satu bentuk pemanfaatkan teknologi yang diharapkan menjadi cerminan pembangunan pertanian ke depannya, ” ucap Hidayat Nasution.
“Kita Bapeltan Jambi sedang memanfaatkan lahan yang banjir dengan menanam padi apung dan ini merupakan salah satu bentuk kerja sama yang apik antara bagian PIA, program dan penyelenggara pelatihan dan pembelajaran bagi karyawan yang dikelola oleh Tata Usaha. Dan kami siap mendukung kegiatan ketahanan pangan di Indonesia,” tambah M. Taufiqurrohman, Katimker Program, Evaluasi, dan Kerja Sama Bapeltan Jambi.
Selain itu Kasubbag Tata Usaha dan Kepegawaian Bapeltan Jambi juga sangat mengapresiasi program padi apung.
“Salah satu kegiatan yang bagus untuk diterapkan di lapangan dan dapat digunakan untuk lahan yang sering banjir serta dapat menjadi unit dan contoh pembelajaran bagi teman-teman THL di lapangan,” tutup Ngasiran.(*)
Editor: Ainun Afifah