Kota Jambi, Oerban.com – Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi (UNJA) kembali melahirkan inovasi terbaru yang memanfaatkan bahan alami sebagai solusi ramah lingkungan. Salah satu inovasi menarik kali ini adalah bukhur yang terbuat dari ampas tebu, dikembangkan oleh tim Bukhte, mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam, yang menjadikan ampas tebu sebagai bahan dasar pewangi bakar beraroma terapi.
Ampas tebu yang biasanya dibuang atau sekadar dimanfaatkan sebagai pakan ternak ini diolah menjadi produk bukhur dengan merek Bukhte, yang menawarkan aroma terapi untuk mengharumkan ruangan. Produk ini tidak hanya bertujuan memberikan kenyamanan bagi pengguna, tetapi juga mengurangi jumlah limbah ampas tebu di lingkungan.
Mereka membentuk tim yang beranggotakan empat orang yang diketuai oleh Muhamad Raykal dan anggota lainnya yang terdiri dari Anisyah Wulandari, Muhammad Ardhi Rivaldo, dan Irma Latifaturrohmah yang di mana mereka adalah mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Universitas Jambi. Selain itu terdapat dosen pembimbing yang membimbing mereka secara langsung yaitu, bapak Dwi Kurniawan, S.E., M.M.
Tim Bukhte mengungkapkan bahwa ide ini muncul dari keinginan untuk menciptakan produk yang tidak hanya bermanfaat, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan. “Ampas tebu sering kali menjadi limbah yang diabaikan, padahal dengan pengolahan yang tepat, ia memiliki nilai ekonomis tinggi dan berpotensi menjadi solusi lingkungan,” ujar perwakilan tim.
Proses pembuatan Bukhur ini melibatkan tahapan khusus, mulai dari pengeringan, pencampuran dengan bahan alami lainnya untuk aroma, hingga proses pencetakan. Dengan formula khusus, Bukhte mampu menghasilkan aroma terapi yang dapat membantu relaksasi, meredakan stres, dan menciptakan suasana nyaman di dalam ruangan.
Melalui dukungan dari Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) FEB Universitas Jambi, tim Bukhte mendapatkan pendampingan dan pelatihan, mulai dari aspek produksi hingga pemasaran. Program ini memberi ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi bisnis dengan memanfaatkan sumber daya lokal.
Tim Bukhte optimis bahwa produk bukhurnya memiliki potensi besar di pasaran, terutama bagi masyarakat yang menyukai aroma terapi alami dan ramah lingkungan. Tim ini juga berencana mengembangkan varian aroma lain serta memperluas distribusi produknya ke pasar yang lebih luas.
Inovasi bukhur dari ampas tebu ini diharapkan menjadi langkah awal dalam menciptakan ekonomi kreatif berbasis lingkungan. Di tengah era yang semakin sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam, Bukhte menjadi contoh nyata bagaimana limbah dapat diubah menjadi produk yang bernilai tinggi.
Editor: Ainun Afifah