Oleh: Anisa Shintia Pratiwi
Makhluk itu disebut manusia,
Katanya manusia itu punya;
Rasa.
Empati, simpati, hati nurani.
Tapi buktinya?
Seorang mahasiswa terpaksa harus tertunduk dan menggigit jari, diusir keluar, tidak memiliki uang membeli selembar masker
Beberapa pasien terpaksa harus semakin parah sakitnya
Beberapa pedagang makanan harus banyak rugi karena harga rempah-rempah melonjak tinggi
Betapa banyak nyawa, raga yang menganga terbelalak matanya
Karena harga yang tak pernah diduga.
Itukah manusia?
Pada akhirnya kami mati bukan karena virus
Tapi karena saudara sendiri.
Demi mengais rejeki katanya,
Biadab. Bengis.
Bilang saja egois. Menumpuk pasokan kebutuhan manusia lain demi mengisi kantong-kantong ego mereka.
Harga-harga itu melonjak tinggi,
Takbisa kami beli,
Kami hanya bisa gigit jari,
Kalaupun mati,
Mau bagaimana lagi,
Padahal,
Saling berpelukan
Saling bergandengan tangan
Adalah yang paling dibutuhkan.
Saudara, beri kami nurani.
Jambi, Maret 2020
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini