email : [email protected]

29.1 C
Jambi City
Friday, November 22, 2024
- Advertisement -

Mari Kembali Bangkit dari Masa Sulit

Populer

Oleh : Wira Aditya

Ketua IMAPESI (Ikatan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Seluruh Indonesia) 2021-2023

Kota Jambi, Oerban.com – Situasi pandemi Covid-19 yang sudah memasuki 1 tahun lebih kita hadapi bersama dengan segala upaya, mencoba beradaptasi dengan gaya hidup  baru yang signifikan, baik tentang kehidupan sektor ekonomi, pendidikan, politik, budaya, bahkan kesehatan dan lainnya. Banyak terjadi perubahan saat ini, masyarakat yang perekonomiannya terjatuh, banyak tak sedikit yang kehilangan pekerjaan karena tempat pekerjaan/perusahaan pendapatannya menurun akibat faktor produksi dan tingkat konsumen yang berkurang dari masyarakat, bahkan sampai perusahaan harus gulung tikar karena pandemi ini. Akibatnya tentu berpengaruh pada kehilangan pendapatan masyarakat. Pendapatan/upah/gaji atas hasil kerja ini merupakan yang paling utama dalam perekonomian untuk keberlangsungan biaya dalam kehidupan sehari-hari, pada mereka yang sudah berkeluarga pendapatan itu dipergunakan untuk menafkahi keluarganya untuk melengkapi kebutuhan sandang, pangan dan papan, misalkan untuk pembayaran listrik, air, biaya makan sehari-hari dan tentu biaya pendidikan bagi anak-anaknya.

Di Indonesia, siswa sekolah maupun mahasiswa saat ini pendidikannya dialihkan pada pembelajaran jarak jauh, yang berarti belajar dari rumah masing-masing karena situasi pandemi Covid-19 saat ini untuk menekan risiko pengurangan penyebarluasan infeksi virus Corona di Indonesia, untuk tenaga pengajar pun juga dari jarak jauh. Belajar dari jarak jauh saat ini dengan menggunakan internet. Sebenarnya kehadiran teknologi dan jaringan internet ini sebuah cahaya bagi kita dalam membantu kegiatan kita. Akan tetapi, agar dapat tersambung mengakses internet maka harus mempunyai kuota atau paket internetan yang harus dibeli dengan menggunakan uang dengan biaya diluar kebiasaan sebelumnya, hal ini berarti untuk dapat menempuh pendidikan saat ini diperlukan biaya tambahan pula.

Baca juga  PTKP HMI Cabang Jambi Angkat Bicara Soal Aksi Pembubaran dan Pengeroyokan di Kampus UIN STS Jambi

Terkait jaringan internet pun kita tidak dapat memastikan bahwa jaringan akan selalu dalam kondisi yang baik dan stabil untuk mengakses internet di setiap daerah, karena di setiap daerah memiliki kualitas jaringan yang berbeda-beda. Untuk siswa sekolah saat ini pembelajaran/tugas diberikan oleh guru melalui media seperti Whatsapp, google form, maupun media lainnya, banyak yang kesulitan untuk mengakses tersebut karena belum pahamnya dalam penggunakan aplikasi tersebut dan itupun masih dibantu oleh orang tuanya bahkan masih banyak yang belum memiliki gawai yang canggih untuk dapat akses internet upaya mengikuti  pembelajaran jarak jauh dikarenakan faktor ekonomi keluarga kurang mampu. Dan mahasiswa saat ini pembelajarannya banyak menggunakan aplikasi video conference untuk dapat bertatap muka bersama dosennya dari jarak jauh. Namun berbagai cara dalam pembelajaran tersebut saat ini masih banyak kendala yang dihadapi oleh siswa maupun mahasiswa karena terbatasnya dalam mengakses internet dalam kegiatan belajar mengajar karena faktor internet yang belum cukup baik.

Beberapa laporan ataupun keluh kesah dari banyak mahasiswa, salah satu kasusnya yaitu terkendala jaringan yang hilang ketika terjadi pemadaman listrik didaerahnya dihadapi oleh adik tingkat saya di kampus berinisial IN bertempat tinggal di Unit 1 Desa Perintis, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi bahkan seharian penuh jadwal kuliah tidak bisa hadir mengikuti perkuliahan. Akibat listrik padam maka tidak bisa mengakses internet, tidak bisa mengikuti kelas tatap muka video conference, tidak bisa mengumpulkan tugas secara daring dan lainnya. Sehingga ini membuat kerugian yang dialami oleh mahasiswa tidak dapat mengikuti pelajaran materi yang diberikan dosen dan berakibat pada kurangnya pengetahuan yang didapatkan. Bahkan juga kehilangan informasi ketika tidak bisa akses internet, kasus misal ada tugas dari dosen namun informasi tersebut tidak bisa didapatkan oleh mahasiswa dan akibatnya tidak membuat tugas dan tidak mendapatkan nilai bahkan sampai mendapatkan nilai 0 berakibat harus mengulang di semester berikutnya mata kuliah terebut sehingga mentalnya terjatuh, ini bukanlah kesalahan pada mahasiswa, akan tetapi kegiatan belajar mengajar dengan jarak-jauh yang belum siap diterapkan secara menyeluruh di Indonesia. Karena mahasiswa ini berasal bukan dari satu daerah saja, namun banyak berasal dari berbagai daerah sampai yang terjauh juga ada memiliki kesamaan kasus seperti diatas.

Baca juga  Puan Maharani Ajak Mahasiswa Belajar Dengar Aspirasi pada Program Magang di Rumah Rakyat

Harapannya agar segera bisa kembali mengakses pendidikan secara luring di ruang kelas kedepannya dengan bertahap, jika ingin bangkit dari kondisi pandemi Covid-19 kita harus menghilangkan rasa khawatir dan takut secara berlebihan, namun tetap waspada berusaha dengan upaya tetap untuk menjaga kesehatan & menerapkan protokol kesehatan dianjurkan oleh pemerintah & sudah melakukan vaksin untuk memperkuat imun tubuh agar terhindar dari infeksi Covid-19. kita mulai harus bisa beradaptasi kembali secara perlahan kedepannya. Dengan pembelajaran secara formal disekolah ataupun di kampus secara langsung, di sanalah tercipta terbentuknya karakter peserta didik karena terjadi interaksi secara langsung dan kedekatan emosional yang terbangun satu sama lainnya. Karena seorang pengajar merupakan panutan yang di gugus dan ditiru oleh peserta belajar yang sesungguhnya, upaya untuk menuju kemajuan bangsa yang akan mengisi segala sektor di bidangnya oleh generasi penerus dari para anak-anak maupun pemuda yang terdidik baik dari akademik juga non akademik yaitu organisasi yang diikuti ditempat yang menunjang untuk membangun kemampuan softskill & hardskill seorang peserta didik berintelektual kedepannya. 

Bahwa menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Karena pendidikan upaya untuk mempersiapkan masyarakat yang mandiri dan bermanfaat baik untuk kemajuan bangsa kedepannya.

Editor : Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru