email : oerban.com@gmail.com

25.3 C
Jambi City
Friday, November 7, 2025
- Advertisement -

Masa Depan Kebijakan Pendidikan Islam

Populer

Oleh: Zakia*

Oerban.com Pendidikan Islam di Indonesia memiliki peran penting dalam menyiapkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat dalam iman, takwa, dan akhlak mulia.

Menatap masa depan, kebijakan pendidikan Islam harus mampu menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai dasar Islam.

Kebijakan tersebut perlu dirancang agar generasi muda siap menghadapi perkembangan teknologi dan globalisasi, sambil tetap menjaga jati diri sebagai muslim yang berakhlak baik dan berdaya saing.

Untuk itu, penting bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk merumuskan kebijakan yang ada, tidak hanya fokus pada aspek akademik atau agama, tetapi juga mengintegrasikan keduanya agar seimbang.

Dari materi yang dipelajari, terlihat jelas bahwa kebijakan pendidikan Islam disusun untuk membantu manusia lebih beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.

Baca juga  Menguatkan Pendidikan Islam, Menyelamatkan Karakter Bangsa di Indonesia 

Hal ini diwujudkan lewat berbagai program, misalnya penyusunan kurikulum yang berbasis nilai-nilai Islam, pelatihan guru, perbaikan fasilitas di madrasah, dan peningkatan kualitas pesantren.

Pemerintah melalui Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan berusaha menyusun aturan agar semua kebijakan ini berjalan dengan baik di seluruh Indonesia. Meski begitu, pelaksanaannya tidak selalu berjalan mulus.

Banyak tantangan yang muncul di lapangan, salah satunya adalah ketimpangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Madrasah di kota biasanya memiliki fasilitas yang lebih lengkap, sedangkan madrasah di desa masih kekurangan guru berkualitas dan sarana belajar.

Selain itu, integrasi pendidikan agama dengan pendidikan umum masih belum maksimal. Padahal, keduanya penting untuk membentuk pribadi siswa yang utuh: cerdas, beriman, dan mampu bersaing di era global.

Baca juga  Pengaruh Kebijakan Pendidikan Terhadap Kualitas Pendidikan

“Kebijakan pendidikan Islam harus dirumuskan dengan pendekatan yang menyeluruh. Tidak cukup hanya dibuat oleh pemerintah di atas kertas, tetapi juga harus melibatkan berbagai pihak, seperti guru, sekolah, orang tua, dan masyarakat,” ucap Zakia.

Ini sesuai dengan materi yang menekankan pentingnya partisipasi semua pihak agar kebijakan benar-benar bisa dirasakan manfaatnya di lapangan. Tanpa kerja sama yang baik, kebijakan hanya akan jadi wacana, bukan kenyataan.

Dalam menghadapi era globalisasi dan perkembangan teknologi, pendidikan Islam juga harus mampu beradaptasi. Jangan sampai madrasah dan pesantren ketinggalan zaman.

Materi menegaskan bahwa pendidikan Islam harus mengikuti perkembangan digital dan metodologi modern. Oleh karena itu, penting untuk memasukkan teknologi dan inovasi dalam proses belajar mengajar.

Baca juga  Paradigma Baru Kebijakan Pendidikan Islam: Dari Administratif Menuju Transformasi Nilai

Kurikulum juga harus dirancang agar tidak hanya berfokus pada ilmu agama, tetapi juga mengajarkan keterampilan hidup, kewirausahaan, dan teknologi agar siswa siap menghadapi dunia kerja.

Selain itu, perhatian terhadap kesejahteraan guru harus menjadi prioritas. Guru adalah ujung tombak keberhasilan pendidikan. Materi menjelaskan bahwa sumber daya manusia, termasuk guru, menjadi salah satu kunci suksesnya implementasi kebijakan.

Kalau guru hidup sejahtera dan terus diberikan pelatihan, mereka pasti bisa mengajar dengan lebih semangat dan ikhlas. Pelatihan rutin akan membantu guru mengikuti perkembangan zaman, sehingga pendidikan Islam tetap relevan dan tidak tertinggal.

Kebijakan pendidikan Islam juga harus terus dievaluasi agar berdampak nyata bagi masyarakat. Evaluasi ini penting supaya kita tahu apakah kebijakan yang dijalankan sudah efektif, adil, dan sesuai kebutuhan.

Baca juga  Rokok Ancaman Nyata bagi Kesehatan dan Ekonomi Bangsa

Materi menjelaskan bahwa indikator seperti efektivitas, pemerataan, dan responsivitas harus menjadi tolak ukur dalam menilai kebijakan.

Misalnya, apakah kebijakan sudah membantu seluruh daerah, baik kota maupun desa, secara merata? Apakah benar-benar menjawab masalah yang ada?

“Kedepannya, kebijakan pendidikan Islam harus semakin mengutamakan inklusivitas dan keadilan. Semua lembaga pendidikan Islam, baik negeri maupun swasta, di kota maupun desa, harus mendapat perhatian yang sama. Pendekatannya juga harus fleksibel supaya bisa menyesuaikan dengan perubahan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam,” tambah Zakia.

Semua ini hanya akan berhasil jika ada kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Kebijakan pendidikan Islam jangan sampai hanya jadi rencana di atas kertas, tapi harus dijalankan sungguh-sungguh agar benar-benar membangun generasi yang beriman, cerdas, dan berakhlak mulia.

*Penulis merupakan mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Baca juga  Evaluasi Kebijakan Pendidikan pada Implementasi Kurikulum Merdeka
- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru