email : [email protected]

24 C
Jambi City
Rabu, April 24, 2024
- Advertisement -

Memajukan Peternakan Melalui Program Inovasi Desa

Populer

Oleh : Zainuri Ramadhan

Pemayung, Oerban.com – Desa Serasah merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari. Mayoritas masyarakat Desa Serasah memiliki mata pencaharian sebagai peternak, dan selebihnya lagi ada PNS, Buruh, dan lainnya.

Di Desa Serasah terdapat kelompok tani yang memelihara ternak dan produk pertanian. Rata-rata di desa tersebut dalam satu rumah memiliki ternak sapi minimal 2 (dua) ekor dalam 1 (satu) keluarga. Dengan begitu, populasi ternak di Desa Serasah sebanyak 200 ekor, dengan bangsa sapi nya ada sapi bali, sapi brahman, dan sapi brangus. Pola pemeliharaan ternak dilakukan secara intensif atau di kandangkan, dengan menggunakan hijauan sebagai pakan ternak. Namun, ada juga menggunakan pakan kosentrat sebagai pakan tambahan untuk peningkatan bobot sapi tersebut.

Akan tetapi, di Desa Serasah terdapat permasalahan dengan ternak sapi yaitu gangguan pada reproduksi sapi, dan terdapat juga berbagai penyakit yang berasal dari bakteri, dan virus, seperti jembrana. Penyakit jembrana tersebut telah ditangani melalui dokter hewan dan mantri kesehatan hewan yang ada di Desa Serasah tersebut. Akan tetapi, penyakit pada gangguan reproduksi belum ada penanganan nya. Sebagaimana hasil wawancara yang dilakukan bersama bapak harisman selaku ketua kelompok tani yang mengatakan banyak ternak yang sakit dengan gejala pada saat melahirkan dan fase bunting. Selain itu juga belum ada penanganan limbah kotoran ternak tersebut.

Diskusi bersama warga desa, sumber : Zainuri.

Banyak faktor yang berpengaruh terhadap bobot lahir dan kelangsungan hidup pedet. Berkurang nya asupan pada periode akhir kebuntingan (precalving) tidak saja berakibat menurunnya bobot lahir bahkan dapat mengakibatkan kematian pada pedet. Melihat permasalahan tersebut, perlu adanya upaya untuk meningkatkan produktifitas pada ternak sapi.

Baca juga  Tim PRO-Ide UKM Protokoler Lakukan Penanaman Pohon

Upaya tersebut dapat berasal dari perbaikan mutu pakan yang digunakan. Karena dalam hal ini, terdapat hubungan yang sangat erat antara asupan pakan selama kebuntingan dengan produksi susu dan bobot lahir pedet (Khan et al,2014). Menurut LeViness (1993) menyatakan sapi bunting umur 80-90 hari sebelum melahirkan merupakan periode kritis, karena harus mencukupi kebutuhan nutrient bagi pertumbuhan nya dan juga perkembangan fetus karena saat itu terjadi pertambahan bobot badan hingga tiga kali lipat, serta mempertahankan kondisi tubuh agar tetap kuat untuk kelahiran yang menghasilkan pedet sehat. 

Oleh karena itu, berdasarkan pada permasalahan di Desa Serasah dan melihat potensi sumberdaya peternakan maupun pertanian yang melimpah dijadikan sebagai sumber bahan pakan bagi ternak ruminansia, seperti sapi, dan kerbau. Salah satu hasil pertanian di desa tersebut yang melimpah tetapi memiliki kandungan nutrient yang tinggi bagi ternak yaitu pelepah sawit, dan limbah kulit pinang.

Menurut Elisabeth dan Ginting (2003) mengatakan bahwa untuk ternak ruminansia pelepah sawit dapat digunakan sebagai bahan pengganti rumput. Hal ini didukung karena didalam pelepah sawit memiliki kandungan serat kasar yang mencapai 70% (Kawamoto et al,2001), sedangkan kandungan karbohidrat dan protein kasar masing-masing hanya 20% dan 7% (Dahlan,2000). Kandungan lignin pelepah sawit mencapai 20% dari biomassa kering, sehingga pembatas utama dalam menggunakan pelepah sawit sebagai pakan ternak (Rahman et al.2011). Pemanfaatan pelepah sawit sebagai bahan pakan ternak ruminansia perlu adanya perlakuan terlebih dahulu guna menurunkan kandungan lignin yang didalam nya (Astuti,T.,dan Yelni,G.2015). 

Melalui Program Inovasi Desa yang berafiliasi pada Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan salah satu sinergi yang baik dalam memajukan peternakan Indonesia, khususnya desa Serasah, Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.

Baca juga  Peringati Tragedi Kanjuruhan, KAMMI dan FSLDK Jambi Gelar Aksi di Depan Gedung PSSI

Program Inovasi Desa bertujuan untuk menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa yang terjun langsung bersama masyarakat, yang nantinya dapat mensejahterakan perekonomian masyarakat sebagai mitra pendamping dan mahasiswa belajar langsung dengan diberi nilai sebagai bonus, karena telah menyelesaikan kegiatan tersebut. Pada program yang dilakukan tim Fakultas Peternakan berfokus pada bidang peternakan sapi, terutama pada pengolahan limbah pertanian sebagai pakan ternak. Salah satunya dengan melakukan fermentasi.

Fermentasi merupakan salah satu teknologi untuk meningkatkan kualitas pakan asal limbah, karena keterlibatan mikroorganisme dalam mendegradasi serat kasar, mengurangi kadar lignin dan senyawa anti nutrisi, sehingga nilai kecernaan pakan asal limbah dapat ditingkatkan (Wina, 2005). Fermentasi dapat dilakukan dengan teknik silase, karena sangat ekonomis dan mudah dikerjakan oleh peternakan.

Pada Senin, 04 oktober 2021, kami melakukan kegiatan sosialisasi dan diskusi bersama program inovasi desa yang diketuai Zainuri Ramadhan HSB, dan 10 anggota lainnya yang memiliki keahlian di bidang produksi ternak dan nutrisi ternak yaitu. Bayu Adi Prasetyo, Andriyan Nur Kholiq, Puspita Avriliani, Aril Herya Suhada, Liza Wati, Muhammad Abidin, Refsah Pajria, Muhammad Hafidz Fajri, Fitrah Aditya, dan Bibit. Dalam kegiatan sosialisasi tersebut tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dan dihadiri setidaknya 30 peserta, yang diantaranya perangkat desa dalam hal ini sekretaris desa, Babinsa, Ketua kelompok tani, Ketua BPD, Mantri/Inseminator, Dosen Pembimbing, dan masyarakat peternak. Dalam kesempatan tersebut para peserta sangat mendukung dan responsif dengan adanya kegiatan program inovasi desa yang dilakukan oleh tim Fakultas Peternakan Universitas Jambi. Saya selaku ketua tim kegiatan inovasi desa meyakini desa Serasah akan menjadi sentral peternakan di daerah jambi. 

#FakultasPeternakanUNJAjaya

#PeternakanMaju

#PeternakanIndonesiaJaya..!!!

#PeternakanJambiJaya..Jaya..Jaya..!!!

Baca juga  CURAHAN HATI MAHASISWA

Editor : Renilda Pratiwi Yolandini

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -

Artikel Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru