Oerban.com – Mengenal diri sendiri merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menyelidiki seluk-beluk tentang diri. Dalam hal tersebut kita mencoba untuk mencari tahu kita ini siapa, berasal dari mana dan hendak ke mana. Terdengar sederhana, namun seringkali kita kesulitan memahami diri sendiri bahkan kebingungan bagaimana bersikap dalam menjalani hidup. Maka tidak heran ada orang-orang yang kebingungan dengan dirinya terlihat tidak bersemangat hidup, hopeless, putus asa bahkan ada yang ingin mengakhiri hidup. Salah satu faktor yang menyebabkan hal itu terjadi ialah karena tidak mengenal diri sendiri.
Setiap manusia pernah mengalami kesulitan dalam hidup. Tidak semua yang dialami adalah senangnya saja. Orang miskin belum tentu selalu merasakan sengsara, pasti ada pula senang yang pernah dikecapnya selama hidup. Begitupun orang kaya, walau di luar yang terlihat oleh orang ialah megahnya saja namun terkadang di dalamnya ada juga duka yang ia rasakan. Seperti kata HAMKA, “Banyak orang yang tertawa, sedang hatinya luka parah.”
Ketika mengalami kesulitan hidup banyak orang cenderung melakukan pola yang sama dengan kebiasan yang ia lakukan sebelum-sebelumnya dalam menghadapi kesulitan tersebut. Ada tipe orang yang cepat bangkit dari keterpurukannya dan menghadapi kesulitan yang dilaluinya. Namun ada juga orang yang ketika mendapati kesulitan ia susah bangkit dan terpuruk cukup lama dengan masalahnya. Jika tidak segera sadar, orang dengan tipe kedua ini akan terus mengulangi kebiasaannya tersebut.
Berkaitan dengan hal di atas, mengenal diri sendiri penting untuk dilakukan karena dengan mengenal diri seseorang dapat memetakan bagaimana kebiasaan yang selama ini dilakukan ketika merespon sesuatu. Apakah hal itu merupakan kelemahan yang dimiliki atau justru kelebihan yang memberi impak positif terhadap diri.
Ketika seseorang mulai memahami diri, sederhananya tahu apa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dan menerima diri nya seutuhnya terlebih lagi paham bagaimana hidup ini berjalan, ia cenderung akan siap menyambut apa-apa yang diberikan kehidupan untuknya. Jika mendapat rahmat maka ia besyukur dan bila ditimpa musibah ia akan bersabar.
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 2999)