Muaro Jambi, oerban.com – Kamis (30/1) ribuan mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi dan pengembangan potensi akademik (PPA) Universitas Jambi mengikuti kuliah umum bersama staf badan intelijen negara (BIN) republik Indonesia, Brigadir Jenderal Pol. Dr. H. Darmawan Sutawijaya M.Hum di gedung Balairung Unja.
Acara tersebut dimulai pukul 09.00 Wib, dalam kondisi gedung yang cenderung gelap mahasiswa tampak kurang kondusif. Terdengar suara-suara ingauan saat Pelaksana harian Rektor Universitas Jambi, Prof. H. Abdul Aziz menyampaikan sambutan pembukaan di hadapan seluruh peserta.
Dalam penyampaian nya, Brigjend. Darmawan mengatakan radikalisme biasanya berbasis agama dengan motif bertentangan dengan aturan di Indonesia, contohnya pada kasus penusukan Jend. Wiranto. Beliau juga mengajak seluruh mahasiswa untuk menanamkan nilai pancasila.
“mari sama-sama menanamkan nilai-nilai pancasila jangan merasa paling benar dan inklusif” katanya.
Adapun ciri-ciri radikalisme menurutnya intoleran, fanatik, eksklusif, dan revolusioner (menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai tujuan). Faktor yang mempengaruhi hal tersebut bersumber dari domestik (kemiskinan, ketidakadilan, merasa kecewa dengan pemerintah), faktor internasional, dan faktor kultural yang meliputi pemahaman keagamaan yang dangkal dan penafsiran kitab suci yang sempit dan leksikal.
Acara tersebut juga dihadiri oleh ketua senat Amri Amir dan jajaran dekanat fakultas yang ada serta dimoderatori langsung oleh Dekan Fakultas Hukum, Dr. Helmy Yahya.
