Kota Jambi, Oerban.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi melabuhkan dukungan pada petahana Ahmadi Zubir sebagai Calon Wali Kota Sungai Penuh periode 2024 – 2029, berpasangan dengan kadernya sendiri Ferry Satria.
Alasan di balik dukungan PKS pada Ahmadi menimbulkan banyak spekulasi negatif, partai yang identik dengan Islam ini bahkan sempat dianggap sekedar mencari keuntungan pribadi.
Tokoh Pemuda Kerinci – Sungai Penuh, Agustia Gafar menyebut, rekam jejak Ahmadi sangat tidak relevan dengan PKS.
Kendati begitu, ia menduga kuat modal besar menjadi salah satu alasan di balik terbitnya surat rekomendasi dukungan terhadap Ahmadi.
“Kalau kita lihat memang Ahmadi ini salah satu kepala daerah terkaya di Jambi, punya modal besar untuk bertarung di Pilkada,” ungkap Agus kepada Oerban, Kamis (18/7/2024).
Di samping modal, lulusan Magister Hukum Unja ini menduga, akses terhadap kekuasaan yang dimiliki Ahmadi juga menjadi pertimbangan PKS.
“Harus kita akui dalam setiap perhelatan Pemilu, baik legislatif maupun eksekutif, dua hal yang sangat penting itu adalah modal dan akses kekuasaan,” ujarnya.
“Dan dalam kasus ini pak Ahmadi adalah figur yang punya keduanya,” sambung Anggota Himpunan Keluarga Kerinci Nasional itu.
Meski tampak kuat di atas kertas, Agus meyakini pasangan Ahmadi – Ferry tidak akan menang dengan mudah.
Paslon yang ada di bawah payung koalisi PKS – PDIP itu punya tantangan berat meyakinkan pemilih setia masing-masing.
“Sulit menyatukan dua partai besar yang punya ideologi bertolak belakang, apa lagi dalam sepuluh tahun belakangan PDIP – PKS selalu ada di posisi yang bersebrangan,” terangnya.
Selain dari pemilih masing-masing yang dianggap tidak solid, Agus mengatakan kepuasan masyarakat awam dengan kinerja Ahmadi juga akan menjadi hambatan.
Menurut data yang yang dirilis oleh Lembaga Ide Cipta Research Consulting (ICRC), kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ahmadi sebagai Wali Kota Sungai Penuh terlampau rendah.
Di mana 63,8 persen masyarakat merasa tidak puas, dengan dominasi alasan tidak menepati janji sebesar 22 persen, dan tidak ada perubahan sebesar 16,1 persen.
Agus menegaskan, hasil survei yang dilakukan ICRC mulai tanggal 1-7 Mei 2024 ini juga diamini oleh PKS sendiri, dengan tingkat kepuasan yang tidak jauh berbeda.
“Hasil survei internal PKS sendiri juga sama, di mana tingkat kepuasan masyarakat terhadap Ahmadi hanya sebesar 23,06 persen, diikuti dengan 43,24 persen menyatakan tidak puas, dan 34,71 persen sisanya mengaku tidak tahu,” pungkasnya.
Editor: Ainun Afifah