Payakumbuh, Oerban.com – Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang selanjutnya disebut P4S adalah kelembagaan pelatihan dengan metode permagangan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh pelaku utama dan pelaku usaha secara swadaya baik perorangan maupun kelompok.
P4S sebagai kelembagaan pelatihan diharapkan dapat secara langsung berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber daya manusia pertanian dalam bentuk pelatihan/pemangangan bagi petani dan masyarakat di wilayahnya.
Seperti yang dilakukan oleh P4S Mandiri Kabupaten Kota Payakumbuh melakukan budidaya Maggot dengan memanfaatkan limbah sayur. Maggot juga memiliki manfaat tersendiri. Maggot dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber kompos atau pupuk organik yang tidak berbau.
Penggunaan maggot untuk pertanian juga dapat menekan penggunaan pupuk berbahan kimia. Sementara itu, dalam bidang peternakan, maggot dapat dijadikan pakan unggas dan ikan karena memiliki nilai protein yang tinggi yaitu mencapai 51%.
Ila Susanti selaku ketua P4S Mandiri Koto Baru Payakumbuh menyebutkan pengolahan sampah dengan ternak manggot yang dilakukan dengan baik akan memberikan dampak ekonomi untuk masyarakat sekitar, selain dari kesehatan lingkungan.
Pengolahan sampah atau limbah sayuran dan rumah tangga dengan menggunakan manggot dapat menjadi salah satu usaha P4S Mandiri untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak dan dari sampah hasil pengolahan manggot digunakan sebagai pupuk organik. Selain itu pengolahan sampah melalui manggot tidak akan menimbulkan bau, ungkapnya.
Di berbagai kesempatan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mengatakan bahwa Pusat Pelatihan dan Perdesaan Swadaya (P4S) memiliki peran untuk mendukung pembangunan pertanian.
Dengan semangat dari petani dan oleh petani, P4S telah menjadi bagian dari pembangunan pertanian di Indonesia khususnya pelatihan secara swadaya dan mandiri dan antar petani.(*)
Editor: Ainun Afifah