Jakarta, Oerban.com – Setelah bersilaturahim Idul Fitri 1443 H dari kampung halaman, masyarakat dan para pemangku kepentingan diharapkan segera mengalihkan fokus untuk meningkatkan produktivitas kerja dan menuntaskan sejumlah agenda nasional.
“Pasca lebaran memang masih banyak pekerjaan rumah yang menanti bangsa ini. Selain upaya membangkitkan perekonomian nasional dan tantangan di bidang kesehatan, sejumlah agenda politik nasional harus segera dituntaskan,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/5).
Laporan World Economic Outlook (WEO) International Monetary Fund (IMF) edisi Januari 2022 menunjukkan perekonomian global diprediksi mengalami moderasi ke level 4,4% di 2022 atau turun 0,5 poin dibandingkan Oktober 2021.
Sementara di Kawasan ASEAN-5, pertumbuhan ekonomi diperkirakan justru berada dalam tren meningkat. Dalam periode 2021-2023, Indonesia diramalkan akan bertumbuh kuat sebesar 3,3%, 5,6%, dan 6,0%, sedangkan Malaysia 3,5%, 5,7%, dan 5,7%. Pada periode yang sama, pertumbuhan PDB Thailand akan berada pada 1,3%, 4,1%, 4,7%,. Sedangkan Filipina 4,6%, 6,3%, dan 4,9%.
Untuk mewujudkan perkiraan itu, menurut Lestari yang akrab disapa Rerie, berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas masyarakat harus konsisten dilakukan lewat berbagai kebijakan.
Menurut Legislator NasDem itu, upaya pembukaan lapangan kerja sesuai kebutuhan perkembangan industri yang ada, harus diimbangi dengan upaya peningkatan skill masyarakat agar mampu memenuhi tuntutan dunia kerja.
Selain itu, tambah Rerie, sejumlah sektor usaha potensial yang memiliki pasar yang besar dalam skala nasional dan global seperti antara lain di sektor industri kreatif, pariwisata, UMKM dan kesehatan diharapkan mendapat dukungan penuh agar mampu menjadi motor penggerak perekonomian nasional.
Jangan pula dilupakan, ujar anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, kewaspadaan harus terus ditingkatkan terhadap sejumlah indikasi munculnya penyakit pasca meredanya kasus Covid-19.
Munculnya kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak, tegas Rerie, harus mendapat perhatian serius para pemangku kepentingan dan masyarakat, di samping sejumlah kasus lain seperti stunting dan kekurangan gizi yang masih cukup tinggi di sejumlah daerah.
Tidak kalah pentingnya dan harus menjadi perhatian bersama, kata Rerie, adalah sejumlah agenda politik nasional seperti pemilihan umum serentak, yang rangkaian prosesnya mulai berlangsung tahun ini, harus dituntaskan sesuai rencana.
Karena, tegas Rerie, pertumbuhan ekonomi yang baik tidak akan tercapai tanpa kondisi politik yang stabil dan aman. Demikian juga sebaliknya, tanpa perekonomian yang baik, pelaksanaan proses politik nasional akan sulit untuk berjalan dengan baik.
Rerie berharap bangsa Indonesia memiliki semangat yang sama untuk mewujudkan negara yang kuat dan berdaya saing lewat proses politik dan ekonomi yang dijalani berdasarkan amanat konstitusi UUD 1945 dan nilai-nilai yang terkandung pada dasar negara Pancasila.(*)
Editor: Renilda Pratiwi Yolandini