Paris, Oerban.com — Ekonomi Prancis tumbuh sedikit pada kuartal pertama, meskipun terjadi serangkaian pemogokan terhadap RUU reformasi pensiun pemerintah, dan inflasi tetap tinggi, naik menjadi hampir 6% pada bulan April 2023.
Data badan statistik INSEE menunjukkan produk domestik bruto (PDB) merayap naik 0,2% pada kuartal pertama, sesuai dengan ekspektasi, setelah kuartal keempat yang datar, dibantu oleh konsumsi rumah tangga, yang stabil setelah turun 1% dalam tiga bulan terakhir tahun 2022.
Inflasi di ekonomi terbesar kedua zona euro meningkat lebih dari yang diperkirakan menjadi 5,9% tahun-ke-tahun di bulan April, dari 5,7% di bulan Maret, yang INSEE menyalahkan sebagian pada harga energi yang lebih tinggi, karena penurunan harga energi tahun-ke-tahun lebih kecil dari pada bulan Maret.
Harga jasa dan tembakau juga meningkat, tetapi harga pangan turun. Bulan ke bulan, inflasi turun menjadi 0,6% pada bulan April dari 0,9% pada bulan Maret, sebagian karena harga makanan segar yang lebih rendah.
Imbal hasil obligasi 10-tahun Prancis naik tiga basis poin menjadi 3,063% setelah rilis data inflasi.
“Angka April menyoroti bahwa perang melawan inflasi masih jauh dari selesai, sementara dampak negatif dari suku bunga yang lebih tinggi kemungkinan akan meningkat seiring berjalannya tahun,” kata Direktur Ekonomi S&P Diego Iscaro dalam sebuah catatan.
Menteri Anggaran Prancis Gabriel Attal mengatakan ekonomi berjalan relatif baik, menambahkan bahwa ini adalah kesempatan untuk mengurangi defisit negara yang membengkak oleh tindakan pemerintah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk melindungi konsumen dari dampak pandemi COVID-19 dan inflasi dalam beberapa tahun terakhir.
Sumber: Daily Sabah
