Kota Jambi, Oerban.com – Sebagai upaya untuk melestarikan tradisi lisan dan membangun kecintaan terhadap budaya lokal di kalangan generasi muda, Komunitas Sahabat Ilmu Jambi (SIJ) mengadakan kegiatan pelatihan mendongeng cerita Jambi. Bertempat di Perpustakaan Kota Jambi, pelatihan ini diikuti oleh 30 anak yang berasal dari panti asuhan serta anak-anak binaan komunitas tersebut, pada Minggu (6/10/2024).
Kegiatan yang merupakan bagian dari program JEDA ARASI (Jelajah Dunia Aksara dan Literasi) ini didanai oleh bantuan pemerintah melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia tahun 2024. Pelatihan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam membangun generasi yang mencintai literasi dan budaya lokal.
Hazmin Nabit Alfayyadh, Ketua Komunitas Sahabat Ilmu Jambi, menyampaikan bahwa melalui pelatihan ini, anak-anak dapat mengenal lebih dalam kisah-kisah dari daerah mereka serta mengembangkan kemampuan bercerita.
“Dengan diselenggarakannya pelatihan mendongeng cerita Jambi bagi anak-anak, kami berharap tradisi lisan yang kaya akan nilai-nilai budaya lokal dapat terus diwariskan kepada generasi muda. Anak-anak tidak hanya akan mengenal lebih dalam kisah-kisah dari daerah mereka, tetapi juga dapat mengembangkan kemampuan bercerita, meningkatkan kreativitas, serta memperkuat rasa percaya diri,” ujar Hazmin.
Hazmin juga menambahkan bahwa pelatihan mendongeng ini diharapkan dapat menjadi awal dari lahirnya generasi penerus yang mencintai budaya lokal dan memiliki kemampuan untuk menyampaikannya ke dunia. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menjadi media pembelajaran yang menyenangkan, sekaligus mendorong anak-anak untuk lebih gemar membaca dan mendengarkan cerita.
“Pelatihan mendongeng cerita Jambi ini merupakan bagian dari upaya Komunitas Sahabat Ilmu Jambi untuk meningkatkan literasi dan memperkuat kecintaan terhadap warisan budaya lokal di kalangan anak-anak,” kata penyelenggara.
Lebih lanjut, “Kegiatan ini adalah langkah awal untuk menumbuhkan minat baca sekaligus melestarikan kekayaan budaya Jambi kepada generasi mendatang,” tutupnya.(*)
Editor: Ainun Afifah