Oleh : Westi Widia Wati
Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika UNP
Kecenderungan perubahan dalam dunia pendidikan terus terjadi dan berkembang dalam memasuki abad ke-21. Khasanah menjelaskan dalam jurnal yang terbit tahun 2019 bahwa Kompetensi abad ke-21 yang meliputi keterampilan hidup dan karir, keterampilan inovasi dan belajar yang kemudian dikenal dengan istilah 4C (critical thinking, communication, collaboration, dan creativity).
Pembelajaran 4C dapat menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik, dapat memahami konsep serta mampu menyelesaikan masalah pada berbagai bidang salah satunya pada bidang sains yaitu pembelajaran IPA terpadu. Ida Fitriyani dalam artikelnya pada tahu 2020 menyebutkan bahwa dalam proses pembelajaran IPA terpadu peserta didik diberi kesempatan untuk mengkonstruksi konsep sendiri, sehingga akan memberikan pengalaman langsung untuk menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Oleh karena itu, peserta didik perlu dilatih untuk memahami konsep-konsep dalam menyelesaikan permasalahan serta pengalaman belajar yang nyata, sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan, ditemukan bahwa belum terlaksananya proses pembelajaran yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Terutama dalam pembelajaran IPA terpadu. Di tambah lagi dengan keadaan sekarang ini yaitu masa pendemi covid – 19, dimana proses pendidikan yang awalnya tatap muka (Luring) sekarang harus dilaksanakan secara online (Daring). Peserta didik dan guru hanya bisa saling berinteraksi melalui berbagai aplikasi saja. Sehingga timbulah beberapa permasalahan dilapangan. Seperti, tidak efektifnya proses pembelajaran yang dilakukan, karena sangat sulit bagi guru untuk mengkontrol peserta didik dalam proses pembelajaran daring. Serta minat belajar peserta didik sangat rendah, disebabkan karena proses pembelajaranaran yang dilakukan tidak menarik dan cenderung membosankan. Sehingga secara tidak langsung ini akan berdampak pada kemampuan berfikir kritis peserta didik.
Oleh sebab itu, untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di lapangan, maka diperlukan sebuah solusi yang tujuannya agar proses pembelajaran yang dilaksanakananakan bisa tetap efektif, menarik dan tidak membosankan meskipun dalam masa pandemi covid – 19. Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran berbasis SETs pada pembelajaran IPA terpadu untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa dalam masa pandemi covid – 19. Pendekatan SETS merupakan pembelajaran terpadu yang diharapkan mampu memberi pelajaran pada peserta didik untuk memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegrasi dengan memperhatikan empat unsur yaitu sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
Nugraha D.A. menjelaskan dalam jurnalnya pada tahun 2013 bahwa pembelajaran bervisi SETS yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan menghubungkaitan antara teori yang dipelajari dengan penerapannya dalam bentuk teknologi, dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan. Ini merupakan suatu bentuk upaya pembelajaran yang bersifat nyata dan konstekstual. Guru dapat memulai dari aspek science terlebih dahulu selanjutnya dikembangkan pada aspek lainnya yaitu environment, technology, society atau sebaliknya. Rizqi A.M. menjelaskan dalam jurnalnya tahun 2013 bahwa pada saat kegiatan pembelajaran siswa diajak untuk berdiskusi tentang kualitas lingkungan yang ada disekitar sehingga siswa termotivasi untuk lebih mencintai lingkungan. Peserta didik diberikan kebebasan untuk mengeksplor pengetahuannya dalam mengkaji permasalahan dengan implikasi SETS.
Pendekatan SETs terbukti dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis peserta didik dalam pembelajaran IPA terpadu pada masa pandemi covid – 19. Ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti yang dipublikasikan dalam bentuk jurnal. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Irma, Meriyati & Irwandani yang dipublikasikan dalam bentuk artikel ilmiah dengan judul Model pembelajaran Discovery Based Unity Of Science dengan pendekatan SETs: Pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis pada masa pandemi Covid-19. Dan penelitianian yang dilakukan oleh Susi Harnani & Agus Suyatna dengan judul LKS pemanasan global bervisi SETs berorientasi kontruktivistik untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis. Dan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi Oktavian, Hartono & Putut Marwoto dengan judul Pengembangan Multimedia interaktif Bervisi SETs sebagai alat bantu model PBL dalam pembelajaran IPA di SMP untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan keterampilan sosial peserta didik. Serta penelitian yang dilakukan oleh Aziza Syaila Amilyana, Tjandra Kirana M Sjaifullah Noer & Raharjo dengan judul artikel yaitu A teaching Material Based on Science, Environmet, Tekchnologi, And Society (SETs) to Improve Student’s Critical Thinking Skills: Synchronous and Asynchronous Learning During-19 Pandemic.