email : [email protected]

23.9 C
Jambi City
Saturday, November 23, 2024
- Advertisement -

Pendekatan STEM dalam Pembelajaran IPA dapat Tingkatkan Kreatifitas Siswa

Populer

Oleh : Anisa Dwita Fitri

Mahasiswa Magister Pendidikan Fisika UNP

Pendidikan merupakan salah satu bentuk cara menyiapkan siswa sebagai sumber daya manusia untuk menghadapi dunia kerja serta mampu memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Sehingga konsep yang diterapkan pada dunia pendidikan haruslah disesuaikan dengan kebutuhan di dunia kerja dan lingkungan masyarakat. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena siswa harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah, untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun kehidupan yang akan datang. Salah satu proses pembelajaran yang harus dikembangkan oleh guru di sekolah saat ini adalah pembelajaran yang menekankan pada upaya mengembangkan kreatifitas siswa secara optimal. 

Kreatifitas diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui proses berpikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Kreatifitas merupakan tuntutan pendidikan agar siswa bisa mengenali potensi dan kemampuannya sendiri Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kreatifitas adalah: a) faktor internal individu seperti; keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam individu, evaluasi internal, dan kemampuan untuk bermaian dan mengadakan eksplorasi terhadap unsurunsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya; b) faktor eksternal (lingkungan) yang dapat mempengaruhi kreatifitas individu adalah lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan kebebasan psikologis.

Dalam mengembangkan kreatifitas siswa bergantung pada guru dalam mengetahui bagaimana kreatifitas tersebut dikembangkan (Bayindir & Inan, 2008). Kebanyakan guru masih menerapkan pembelajaran yang bersifat konvensional, dimana proses pembelajaran pada umumnya hanya melatih proses berpikir konvergen, sehingga bila dihadapkan suatu permasalahan, siswa akan kesulitan memecahkan masalah tersebut secara kreatif (Munandar,2001). Seorang guru perlu menggunakan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat melatih kreatifitas siswa. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih kreatifitas adalah pendekatan STEM (Beers, 2011)

Baca juga  Sukses Rakernas ke IX IMAPESI 2021

Pendekatan STEM yaitu pendekatan yang mengintegrasikan komponen-komponen STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) dalam proses pembelajaran. STEM merupakan isu penting dalam pendidikan saat ini karena integrasi dari pembelajaran sains, teknologi, teknik, dan matematika sangat disarankan untuk membantu kesuksesan keterampilan abad ke-21 (Beers, 2011). STEM dapat berkembang apabila dikaitkan dengan lingkungan, sehingga terwujud sebuah pembelajaran yang menghadirkan dunia nyata yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari (Subramaniam et al, 2012). Melalui STEM siswa dituntun untuk menjadi pemecah masalah, penemu, inovator, membangun kemandirian, berpikir kritis, kreatif, melek teknologi dan mampu menhubungkan pendidikan STEM dengan dunia kerjanya. Pendidikan STEM menerapkan pembelajaran berbasis masalah yang sengaja menempatkan penyelidikan ilmiah dan penerapan matematika dalam konteks merancang teknologi sebagai bentuk pemecahan masalah. Penyelidikan ilmiah jarang terjadi dalam pendidikan teknologi dan kegiatan mendesain teknologi jarang terjadi di kelas sains. Namun, dalam kehidupan sehari-hari desain dan penyelidikan ilmiah secara rutin diaplikasikan secara bersamaan sebagai teknis solusi untuk menyelesaikan masalah dunia nyata. Hal ini berarti melalui pendekatan STEM siswa tidak hanya sekedar menghafal konsep saja, tetapi lebih kepada bagaimana siswa mengerti dan memahami konsep-konsep sains dan kaitanya dalam kehidupan sehari-hari. 

Berdasarkan penelitian Rikardus dan Godelfridus (2019) aktifitas siswa pada aspek-aspek kreatifitas sebelum diterapkan pendekatan STEM yaitu 85%, sedangkan setelah menggunakan pendekatan STEM aktifitas yang terpenuhi meningkat menjadi 97%. . Ismayani (2016), mengungkapkan bahwa Pembelajaran STEM pada Project Based Learning (STEM-PjBL)  dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Pembelajaran yang diterapkan dirasa bermanfaat karena dalam STEM-PjBL siswa diajak untuk melakukan pembelajaran yang bermakna dalam memahami sebuah konsep dan bereksplorasi melalui sebuah kegiatan proyek, sehingga siswa terlibat aktif dalam prosesnya. Hal ini menumbuhkan siswa untuk berpikir kritis, kreatif, analitis, dan meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Capraro, dkk., 2015). Kemudian dari penelitian Farah Robi’atul Jauhariyyah (2017) juga dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran berbasis STEM dapat melatih kemampuan dan bakat siswa menghadapi masalah abad 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa STEM-PjBL dapat meningkatkan literasi sains, motivasi, pemahaman materi, kemampuan berpikir kreatif, efektifitas, pembelajaran bermakna, dan menunjang karir di masa depan. 

Baca juga  Multimedia Interaktif Mendorong Kualitas Pembelajaran Abad 21

Diharapkan dengan mengintegrasikan komponen-komponen STEM dalam pembelajaran serta dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari dapat meningkatkan kreatifitas siswa dan dapat memberi solusi atas kemajuan teknologi yang akan dihadapi siswa di masa mendatang

 

- Advertisement -

Artikel Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru