Gayo Lues, Oerban.com – Sesuai dengan motto Kementerian Pertanian, pertanian maju mandiri modern semakin dikembangkan di lingkup SDM pertanian baik dari petani, penyuluh, poktan maupun gapoktan.
Selaras hal tersebut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mendukung hal itu. Menurutnya, untuk membangun pertanian maka penyuluh dan petani harus ditingkatkan keterampilan, kemampuan, pengetahuan, dan juga kompetensinya.
Ini seperti yang dilakukan oleh penyuluh Kecamatan Blangjerango Desa Penosan, Blangjerango, Gegarang Provinsi Aceh melakukan sosialisasi pengukuran geospasial lahan pertanian.
Perlu diketahui bahwa secara umum geospasial adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu.
Tujuan dari kegiatan geospasial dalam dunia pertanian ini yakni melakukan identifikasi dan pemetaan lahan, secara umum, bertujuan untuk inventarisasi data dan informasi dalam rangka memahami karakteristik lahan pertanian baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Setelah data dan informasi diperoleh maka dapat digunakan lebih lanjut dalam menentukan komoditas yang akan ditanam, strategi-strategi pengembangan lahan pertanian, prasarana dan sarana pendukung dan kebijkan-kebijakan yang menunjang kegiatan tersebut.
Baca juga: Pengakuan Profesi Penyuluh Pertanian bagi Pengelola P4S (oerban.com)
Peran penyuluh dalam melakukan sosialisasi geospasial ke para petani sangat berperan penting dalam melakukan pemetaan data komoditas pertanian. Penyuluh Rasidin, SST Desa Penosan menjelaskan bahwa kegiatan ini membantu petani untuk menentukan karakteristik lahan yang sesuai bagi tanaman yang akan diusahakan.
Kelompok tani yang dilakukan kegiatan sosialisasi ini yakni ladang jingki, jerik, uning buruk, atu taer, bernung, mas mas. Statmen kelompok tani untuk kegiatan sangat kami sangat terbantu dengan adanya sosialisasi pengukuran geospasial lahan pertanian ini, jelasnya. (Puji Lestari)
Editor: Ainun Afifah